Kawasan nelayan yang berubah menjadi kawasan perdagangan internasional. Singapura, merupakan perkampungan nelayan pada masa perang dunia kedua. Mengapa demikian????? Singpura, adalah negara kecil diantara Indonesia dan Malaysia. Pada sejarahnya, pada masa penjajahan pulau singapura ini merupakan suatu kawasan yang dijadikan tempat singgah kapal-kapal eropa setelah melewati selat Malaka (selat yang menghubungkan Malaysia denga Indonesia). Selat malaka merupakan kawasan laut tersibuk pada waktu itu sebagi jalur pelayaran dunia. Kapal-kapal eropa dan dari asia khususnya jepang dan cina singgah di Pulau kecil bernama Singapura, dan akhirnya bangsa eropa menetapkan kawasan ini sebagai tempat singgah dan menetap sementara.
Sebelum tahun 1700-an pulau ini masih kosong dan belum dihuni manusia. Setelah di kembangkan oleh Raffles (penemu bunga Rafflesia) kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan persinggahan dan tempat tinggal sementara bangsa eropa, yang akhirnya menempatkan wilayah ini sebagai Jajahan Inggris (kalo Indo di jajah belanda). Setelah itu Sebagai pelabuhan kecil, singapura dikembangkan sebagai kawasan permukiman elit para penjajah Inggris, tapi bukan inggris saja yang akhirnya menempati kwasan tersebut. terbukti banyak orang-orang cina (pedagang) yang akhirnya menetap di kawasan Pulau yang bahkan tidak lebih besar dari Pulau Bali. Sempat menjadi bagian dari Negara Malaysia, akhirnya Singapura Merdeka dan berdiri sendiri sebagai negara Republik Demokrasi dengan Ibukota Singapura, itulah yang menyebabkan Singapura dijuluki sebagai negara Kota. Mengingat kembali sejarahnya Singapura adalah kawasan singgah Kapal-kapal pedagang, hal ini berimbas pada penduduk Singapura yang mayoritas bukan merupakan suku bangsa melayu tetapi kini 60% adalah suku bangsa Cina, dan selebihnya dari negara-negara lain baik eropa, amerika, arab, dll. Bangsa menlayu bahkan tidak lebih dari 20%.