Perjuangan terkadang memang terasa cukup melelahkan,
menyebalkan, dan juga terkadang membuat putus asa. Tapi tetap saja masih ada
sisi lain dari perjuangan yang nanti akan dirindukan saat kita memutuskan untuk
berhenti berjuang, atau memutuskan untuk melanjutkan perjuangan yang berbeda
dari sebelumnya. Saat ini aku memang sudah berhenti berjuang dengan beberapa
rekanku itu, kami berpisah karena periode ini telah selesai dan kami harus melanjutkan untuk misi kita
masing-masing. Dan kini akupun merindukannya.
Meski tak semua bagian dari tubuh ini dapat merasakan tiap sudut di bumi, Setidaknya mata ini bisa mengintip dan menikmati keindahan tiap sudut di bumi ini
Tampilkan postingan dengan label INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Rabu, 13 Januari 2016
Senin, 11 Januari 2016
Akhirnya “Suvarnabhumi”
31 Oktober 2015, Aku memulai perjalanan baru menuju
pulau sebrang. Pulau Sumatera, yang dalam bahasa sansekerta bernama
“Suwarnadwipa atau Suvarnabhumi” yang berarti pulau emas. Bangsa Eropa menyebut
pulau ini sebagai Pulau Sumatera. Yang akhirnya mulai era kedatangan bangsa
Eropa nama pulau di utara Pulau Jawa ini disebut sebagai Pulau Sumatera baik
secara nasional maupun internasional. Pulau emas, seperti apakah pulau ini?
Sebenarnya saya lebih tertarik dengan kebudayaan asli pulau ini.
Minggu, 10 Januari 2016
Pertemuan
Aku memutuskan untuk keluar sangkar
kembali setelah hampir dua bulan lamanya aku berdiam diri di rumah. Mencari
suasana baru. Mencoba melakukan sesuatu yang waktu itu menurutku cukup keren.
Menjadi “Relawan”. Kata-kata keren tapi penuh tantangan. Dalam bayanganku aku
berada dalam sebuah wilayah gawat darurat bencana, melakukan aksi sosial,
membaur dengan masyarakat pribumi dan ya… aktivitas kece lainnya. Tapi
ternyata, aku kalah dengan apa yang aku bayangkan. Keadaan yang ada jauh dari
apa yang aku khayalkan. Hmmm semacam kecewa? Mungkin iyaa… Aku tidak akan
membahas cerita tentang menjadi relawan itu. Tapi sisi lain dari sebuah
kegiatan relawan. Sebuah “Pertemuan”.
Minggu, 27 September 2015
Pulau Flores #Part 5 "TERIMA KASIH SMP NEGERI 6 SATARMESE"
SMP Negeri 6 Satarmese |
Setelah satu bulan berlalu, akhirnya aku
beranikan diri untuk menulis ini. Tentu ada rasa takut, sungkat, dan juga rindu
yang menggebu ketika aku menuliskan ini. Menjadi bagian dari keluarga besar SMP
Negeri 6 Satarmese adalah kebahagiaan yang luar biasa. Sebuah takdir dan
pengalaman luar biasa yang pernah saya alami. Tak henti-hentinya aku mengucap
syukur dan juga maaf untuk satu tahun kebersamaan.
Siswa Menuruni bukit menuju sekolah |
medan paling terjal |
Aku masih mengingat jelas langkah kaki pertama SMP Negeri 6 Satarmese
pada tanggal 29 Agustus 2014 yang lalu. Menuruni bukit selama 30 menit jalan
kaki dari perempatan Langke Majok sampai di SMPN6 adalah awal dari pengalaman
yang menakjubkan. Pagi itu begitu dingin, langkahku nampak begitu pelan dibandingkan dengan
semangat calon anak didiku itu. Aku masih mengingat jelas nama siswa yang
pertama kali aku ajak berkenalan. Siswa kelas VIII D yang ternyata memiliki
nama yang sama denganku “Retno”. Sambil bertanya banyak hal aku dan
segerombolan siswa kelas VIII berjalan menuju sekolah. Berkali-kali aku
bertanya apakah SMP nya masih jauh? Mereka menjawabnya “tidak ibu”. Tapi menurutku
aku sudah berjalan sangat jauh.
Sabtu, 26 September 2015
Pulau Flores #Part 4 "Langke Majok“ (Keluarga Om Pius)
@Bandara Ruteng.. Edisi Alen berangkat ke Kupang |
Keluarga Om Pius. Aku merasa menjadi
bagian dari keluarga ini meski kami menyembah Tuhan dengan nama dan cara yang
berbeda. Dan aku yakin tiga orang teman seperjuanganku pun merasakan hal yang sama.
Melebur menjadi keluarga. Kami hidup bersama di keluarga ini selama satu tahun.
Keluarga yang luar biasa, semacam keluarga musisi. Seluruh anggota keluarganya
bersuara merdu.
Om Pius, dia merupakan bapak bagi kami
ber-empat, dan sering sekali kami merepotkan si om. “Om, bisa antar kami ke
Ruteng om?”. Dengan mobil kebanggaan AKPP kami berempatpun menuju Ruteng dan
memborong sembako sebagai bekal hidup di Langke Majok. Mobil Pik up milik om
pius tercatat pernah mengantar kami ke Pantai Nangawoja di hari ketiga kami di
desa ini. Ke Ruteng? Entah berapa kali, yang jelas berkali-kali. Ke Mowol, ketika kami sedang melaksanakan program kerja di
SMP Satap Mowol. Ke embung dan bakaran ayam atau hanya sekedar pergi ke kebun
milik Om Pius, memanen jagung dan rambutan. Perjalanan malam hari, pesta? Siapa
takut, ada om yang selalu menjaga kami, jadi kami aman. Terima Kasih Om Pius,
telah menjadi ayah yang sangat baik selama setahun. Semoga sehat selalu.
Jumat, 25 September 2015
PULAU FLORES #PART 3 "LANGKE MAJOK (Mencoba Tumbuh Menjadi Keluarga #AKPP)"
Terima Kasih DIKTI, dengan programmu aku bisa
menikmati sunyinya “Langke Majok”. 29 Agustus 2014, pertama kalinya aku
menginjakkan kaki di desa ini. Desa yang dikelilingi oleh pegunungan dan
perbukitan. Langke Majok merupakan salah satu kawasan di Desa Nao, Kecamatan
Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai. Desa yang asri, sunyi, sejuk, dan ramah.
Lokasinya tidak jauh dari Kota Ruteng, cukup satu jam. Dan desa ini juga berada
di jalur utama menuju tempat wisata adat, Kampung Adat Todo, dan juga Kampung
Waerebo.
Per-29 Agustus 2014 sampai dengan 20 Agustus 2015,
saya ditakdirkan menjadi Anak Kos NTT yang ceritanya lagi jadi ibu guru yang
mengabdi di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal. hahahahaa Mengabdi
katanya.... tapi menurutku hanya sekedar menjalankan tugas. Semacam tugas
kenegaraan dalam bahasa kerennya. Hahahaha
Satu tahun menjadi anak kos NTT. Aku dan teman
seperjuangan, sebut saja Yayu Niu, Yayu Shinta, dan Yayu Anis hidup di sebuah
rumah milik keluarga “Om Pius”. Kami menyewa dua kamar. Dan patner tidurku satu
tahun saat itu adalah Yayu Shinta. Kami berasal dari LPTK yang sama, UNNES.
Anak Semarang ceritanya, tapi asal kelahiran kami berbeda, tapi tetap satu
rumpun yaitu rumpun NGAPAK.
Kamis, 24 September 2015
Pulau Flores #Part "2 Ruteng (KOTA)"
SM3T Unnes Angkatan IV Penempatan Kabupaten Manggarai |
Ruteng. Aku yakin banyak orang yang masih merasa
asing dengan kata “Ruteng”. Dibandingkan dengan Labuhan Bajo, Kota Ruteng kalah pamor daripada Labuhan
Bajo yang terkenal dengan tempat transit
sebelum tracking kece di Taman Nasional Komodo. Tapi Ruteng???
Secara umum saya lebih suka Ruteng. Kenapa? Hawa
dingin, kabut dingin (Bukan Kabut Asap lohh yaa), udara segar, kesunyian, dan
juga tata ruang kota yang lebih rapih dan indah. Puncak musim kemarau adalah
titik terdingin kota ini. Kabut dengan indahnya menyapa setiap harinya dan
menambah kesejukan kota ini. Kalian bisa bergaya ala Korea disini. Memakai
jaket tebal dan syal ala korea. Dan dijamin tidak salah kostum. Banyak sekali
dijumpai orang-orang memakai baju tebal. Di kota ini juga banyak dijumpai
toko-toko yang menjual baju-baju bekas dari LN. Aku menyebutnya Awul-awul atau
bisa juga disebut “Mol” bukan “Mall” loh yaa... Mol alias Molak-Malik. Jadi
kamu harus bener-bener teliti saat kamu berencana membeli baju-baju bekas itu.
Pulau Flores #Part 1 "Labuhan Bajo"
Ingatanku hampir memudar, ini tentang bagaimana kesan
pertamaku di pulau sejuta bunga “Pulau Flores”. Kesan pertama di Flores??
1.
Panasss
Panasnya
Labuhan Bajo…
Gb. Bandar Udara Labuhan Bajo "28 Agustus 2014
Gambar di atas diambil setahun yang lalu. Sekarang sudah tidak ada lagi tulisan dan patung komodonya.Jumat, 27 Maret 2015
Gerhana, ubi, dan senandung dalam kegelapan
Gerhana, Ubi, Kopi dan Senangdung dalam Kegelapan
“Kami anak pramuka, pembela keamanan desa” itulah sepenggal senandung dalam gelapnya malam ini. Malam ini Langke Majok dan beberapa daerah di Manggarai di tempa pemadaman. Malam inipun kami hidup dalam damainya dunia. Terdengar suara nyanyian dari beberapa murid SD sedang menyanyikan beberapa lagu Pramuka. Maklum saja, tadi pagi kami ber-4 yang merupakan guru-guru SM3T di desa ini mengisi pramuka di SDK Langke Majok. Suara tersebut memecah keheningan malam. Ditemani bunyi-bunyi dari kayu yang mereka pukul-pukulkan ke kaleng rombeng semakin membah damai malam ini.
Seketika kami ber-empat dari guru SM3T mendatangi asal suara itu. Ternyata di tepian jalan, sekitar 100 meter dari tempat tinggal kami. Kumpulan beberapa anak SD dan orang tua mereka.
Duduk di tepian jalan, api unggun, Bintang, dan Gerhana bulan. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa. Sesampainya di tempat tersebut, kami langsung disambut dengan sapaan hangat dan senyuman ceria dari murid-murid kami.
Melihat api, seketika kami tersadar bahwa kami memiliki beberapa ubi pemberian mama tua. Ubi bakar, secangkir kopi, dan juga alunan suara merdu anak SD menyanyikan Lagu Laskar pelangipun semakin menambah kehangatan di dinginnya malam Langke Majok. Sesekali saya menatap langit, berharap gerhana itu tidak cepat berlalu. Satu lagi pengalaman menakjubkan di tempat pengabdian. Kawan lihatlah pengabdian itu menyenangkan (
Senin, 06 Januari 2014
Jeritan INDONESIA (Jangan Salahkan Kami, Jika kami tidak bisa menjaga Alam Kami yang CANTIK)
Januari 2014.
Saya mencoba menulis sesuatu yang baru, saya tidak akan bercerita tentang diri
saya. Saya hanya akan menceritakan
INDONESIA-Ku ini, INDONESIA Negaraku, Indonesia Tanah Air ku. INDONESIA-ku
terlahir untuk cantik, eksotik, dan juga menarik.
Saya telah
menjalani hidup hampir 23 tahun dan hanya menikmatinya di INDONESIA. Tentu saja
23 tahun ini, saya masih belum menginjakan kakiku di belahan lain di INDONESIA-ku
itu, tapi mataku ini telah menikmatinya hingga pelosok negeri ini. Kali ini
hanya mata saya yang rakus untuk melihat tiap pelosok di BUMI PERTIWI nan
cantik ini, itupun belum sampai tiap sudut di INDONESIA-ku yang bisa saya
nikmati begitu saja dengan mata saya ini.
Tapi, beberapa sudut di INDONESIA-ku itu telah membius mataku dengan
sejuta keindahan dan menyadarkan saya tentang INDONESIA-ku tercinta.
INDONESIA-ku, memang telah ditakdirkan untuk terlahir cantik.
Kecantikan
Indonesia-ku ini tidak bisa digambarkan oleh apapun. Kecantikan Alam INDONESIA
tidak ada tandingannya. Alam ini, surga
ini, dan tentunya takdir ini, terlalu indah jika hanya kami saja yang
menikmatinya. Saya pernah berpikir, tidak ada salahnya INDONESIA di Jajah pada
waktu itu. INDONESIA-ku ini memang mengalami masa menyakitkan pada era
penjajahan bangsa Eropa dan Asia (Jepang),
tapi saya pikir banyak hal positif yang bisa diambil dari periode
penjajahan itu. Ini bukan tentang berapa
banyak nyawa para PEJUANG yang menjadi korban di era itu, tapi ini tentang apa
yang kita ambil dari kejadian itu.
Senin, 27 Februari 2012
ilegal loging (Tangan-tangan jahil anak negeri)
Menyandang posisi kedua di dunia sebagi negara dengan luas hutan tropis tidak selamanya menjamin kelestarian hutan yang dimiliki. Indonesia bukan hanya merupakan pemilik hutan terluas kedua setelah Brasil di Amerika Selatan, akan tetapi telah mendudukin posisi pertama dengan prosentasi kerusakan hutan tertinggi di dunia. Kerusakan hutan tropis yang dimiliki oleh Indonesia ini memang memperihatinkan. Kerusakan hutan menyebar hingga pelosok-pelosok negeri. Dari pulau-pulau besar (jawa, sumatera, kalimantan, sulawesi, dan papua) hingga pulau-pulau kecil yang terpencil. Ribuan pohon ditebangi tiap harinya. Tidak hanya itu saja ribuan hektar hutan mengalai alih fungsi lahan menjadi lahan-lahan sosial ekonomi.
Selasa, 31 Januari 2012
"Negeri yang Penuh dengan Ketidak adilan”
Catatan Kecil tentang Bangsaku (part II)
“INDONESIA Negeri yang Penuh dengan Ketidak adilan”
Negeri yang selalu dipermasalahkan dengan carut-marut hukum yang berlaku, serta Undang-undang yang ada tak berjalan sesuai dengan ketentuan. Negeri dengan jumlah kasus korupsi tertinggi di dunia, dan pada akhirnya “HUKUM dapat dibeli dengan uang”. Saat hukum telah dapat dibeli oleh uang, saat itu pula ketidak adilan tercipta.
Senin, 30 Januari 2012
CATATAN kecil tentang bangsaku "INDONESIA"
Catatan Kecil tentang Bangsaku (part I)
Apa yang terlintas di benak anda tententang kata ini?????
“INDONESIA”
- Negeri yang selalu dirundung duka dan bencana????
- Negeri yang penuh dengan ketidak adilan???
- Negeri yang memandang “uang” adalah segalanya???
- Negeri yang subur???
- Negeri yang indah laksana surga???
- Negeri dengan ribuan pulau, ratusan gunung api???
- Negeri yang ramah??
- Negeri yang kaya???
- Negeri yang miskin???
Minggu, 30 Oktober 2011
KARIMUNJAWA ISLANDS
Tour ke Karimunjawa ini sangat saya dambakan, apalagi sekarang Karimunjawa kini telah di tetapkan sebagai Taman Nasional Laut Karimunjawa oleh pemerintah Indonesia.wahhh...wahhh.... Pantai Karimun Jawa yang berpasir putih dan masih alami adalah keindahan yang sudah jarang ditemui. Adanya 242 jenis ikan laut dan keindahan taman laut merupakan daya tarik bagi pencinta snorkeling atau menyelam (diving) di kepulauan karimun jawa. Karimunjawa atau Kepulauan Karimun Jawa merupakan sebuah kepulauan yang terletak di propinsi Jawa Tengah, Indonesia, memiliki jarak sekitar 80 km dari Kota Jepara menuju arah utara. Karimunjawa memiliki 27 pulau dengan luas daratan 7.120 Ha, namun yang berpenghuni hanya 5 pulau saja yaitu Karimunjawa, Kemojan, Parang, Nyamuk dan Genting.
- Daratan :
- Perairan :
Benarkah Natuna adalah Bagian dari Benua Atlantis yang hilang?
Sumber: Republika, Sabtu, 18 Juni 2005
– Para peneliti AS menyatakan bahwa Atlantis is Indonesia. Hingga kini cerita tentang benua yang hilang ‘Atlantis’ masih terselimuti kabut misteri. Sebagian orang menganggap Atlantis cuma dongeng belaka, meski tak kurang 5.000 buku soal Atlantis telah ditulis oleh para pakar.
Sunda Land
Bagi para arkeolog atau oceanografer moderen, Atlantis tetap merupakan obyek menarik terutama soal teka-teki dimana sebetulnya lokasi sang benua. Banyak ilmuwan menyebut benua Atlantis terletak di Samudera Atlantik.
Sebagian arkeolog Amerika Serikat (AS) bahkan meyakini benua Atlantis dulunya adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land, suatu wilayah yang kini ditempati Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Sekitar 11.600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman es.
JALAN-JALAN KE PULAU BINTAN "INDONESIA"
Pulau Bintan berada di antara pulau-pulau yang masuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Kalau Anda kenal Pulau Batam, maka Pulau Bintan bisa dikatakan bertetangga dengan pulau yang kini menjadi kawasan industri itu. Tak hanya dengan Batam, Pulau Bintan pun tak begitu jauh dari negeri jiran, Singapura. Menggunakan kapal feri, perjalanan dari Dermaga Telaga Punggur, Pulau Batam, ke Bandar Bentan Telani di Pulau Bintan hanya memakan waktu 45 menit. Sedangkan dari Terminal Feri Tanah Merah di Singapura, butuh waktu sekitar 55 menit untuk mencapai pulau ini.
Dekat dengan Batam dan Singapura memang menjadi daya tarik tersendiri dari pulau ini. Tapi sejatinya, pulau ini sendiri memiliki banyak daya pikat. Keindahan alam, salah satunya. Kemilau pasir putih, birunya air laut, dan rimbunnya pepohonan, merupakan perpaduan yang membuat Pulau Bintan begitu cantik.
Kehadiran Pulau Bintan sebagai salah satu ikon pariwisata di Indonesia memang muncul belum lama. Sebelumnya, pemerintah lebih fokus untuk mengembangkan Pulau Batam sebagai sebuah kawasan Industri. Barulah pada 1991, pesona dan potensi wisata pulau yang terletak di bagian barat Pulau Batam ini mulai terkuak. Bekerja sama dengan pemerintah Singapura, pemerintah Indonesia membangun sebuah kawasan wisata khusus yang berstandar internasional. Pada 1996, kawasan wisata ini pun secara resmi dibuka. Bintan Resorts, demikian namanya.
Bagaimana Pandangan Dunia tentang INDONESIA
INDONESIA FROM PHOTO SATELLITE
Di pentas dunia Indonesia mempunyai kelebihan tersendiri terhadap negaranya karena berbagai hal, oleh karena itu Indonesia berhak mendapatkan peringkat hal di mata dunia.
Mau tau beberapa peringkat Indonesia yang dapat dikategorikan sebagai peringkat Indonesia di mata dunia?
Berikut beberapa hal tentang Indonesia :
10. INTERNET
Indonesia masuk lingkaran 15 besar dunia dalam kategori pengakses internet terbanyak. Di tingkat Asia, Indonesia masuk 5 besar. Urutan pertama adalah China (298 juta), disusul Amerika Serikat (228 juta), dan Jepang (94 juta).
9. EKONOMI
Mau tau beberapa peringkat Indonesia yang dapat dikategorikan sebagai peringkat Indonesia di mata dunia?
Berikut beberapa hal tentang Indonesia :
10. INTERNET
Indonesia masuk lingkaran 15 besar dunia dalam kategori pengakses internet terbanyak. Di tingkat Asia, Indonesia masuk 5 besar. Urutan pertama adalah China (298 juta), disusul Amerika Serikat (228 juta), dan Jepang (94 juta).
9. EKONOMI
Lagi-lagi Indonesia masuk dalam 15 besar negara di dunia yang GDP-nya tertinggi. GDP adalah singkatan dari Gross Domestic Product. Pendapatan per kapita penduduknya diperkirakan $3,900. Namun mirisnya, sekitar 17,8% dari 238 juta penduduk berada di bawah garis kemiskinan.
Berwisata Ke PULAU BATAM " INDONESIA"
gb. NAGOYA HILL MALL
Melihat gambar-gambar diatas tidak di sangka itu adalah salah satu fasilitas keren dari Pulau batam. pulau yang seluruh wilayahnya merupakan kawasan industri dan kawasan pariwisata yang menjadi tujuan para wisatawan asing.
Selasa, 25 Oktober 2011
Orang Semarang; Orang Paling Bahagia di Indonesia! ^^ ?????????
Berdasarkan hasil Survey, wong semarang itu orang yang paling bahagia di Indonesia loh... wow.... benarkah? benarkah? (hehe, hayo2... yang merasa orang semarang.... hehe). Jujur Pertama Kali saya membaca arikel ini saya kaget sekali,,,, merasa telah dua tahun saya berdomisili di ibukota provinsi jawa tengah ini, saya masih kurang percaya benarkah Orang Semarang; Orang Paling Bahagia di Indonesia! ^^ ?????????
Survei: Warga Semarang Paling Bahagia
Sabtu, 27/10/2007 JAKARTA(SINDO) – Situasi rileks dan relatif sepi dari pengaruh stres membuat warga Kota Semarang dinobatkan sebagai orang paling bahagia berdasarkan survei indeks manusia Indonesia bahagia (Indonesian Happiness Index/IHI) Frontier Consulting Group (FCG).
Dari hasil survei diketahui faktor religiusitas juga berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan. Dalam FCG, warga Semarang memperoleh nilai IHI 48,75. Sementara Kota Makassar menduduki peringkat kedua dengan nilai IHI 47,95, menyusul kemudian Bandung (IHI: 47,88), Surabaya (IHI: 46,20), Jakarta (IHI: 46,20), dan Medan (IHI: 46,2). Chairman FCG Handi Irawan menyatakan, survei yang dilakukan pada enam kota besar cabang FCG selama tiga pekan itu, melibatkan 1.800 responden dengan potensi sampling error 2,5%. ”Kami melakukan survei di enam kota besar di Indonesia dengan menggunakan metode acak, guna merefleksikan masyarakat Indonesia,” ujar Handy.
Dia menjelaskan, hasil survei kali ini tidak jauh dari perkiraan bahwa warga Jakarta lebih tidak bahagia dibandingkan warga kota lain. Penyebabnya, dalam menjalani kehidupan warga Jakarta penuh stres serta tidak bisa rileks. “Orang Semarang lebih bisa rileks,juga tidak stres,dan mereka mungkin memiliki interes yang lebih baik.Walaupun memang di Semarang sosial ekonomi relatif lebih rendah dibanding Jakarta,” kata Handi dalam acara pemaparan IHI di Jakarta kemarin.
Menurut Handi, tingkat kebahagiaan seseorang berkorelasi dengan tingkat ekspektasi dengan kondisi faktual yang dialami. Jika orang memiliki ambisi terlalu berlebihan sementara fakta kehidupan yang dia jalani jauh di bawah dari yang diinginkan, orang itu akan menjadi sangat tidak bahagia. Sebaliknya, jika seseorang memiliki ekspektasi rendah maka dia akan cenderung merasa lebih bahagia.
“Demikianlah profil orang Semarang, dengan karakter nrimo ternyata lebih banyak orang yang mengaku bahagia meskipun tingkat ekonomi dibandingkan kota lain lebih rendah.Ketimbang penduduk Jakarta dengan tingkat ekonomi lebih tinggi, namun dengan tingginya tuntutan dan stres, ternyata mengakibatkan banyak penduduk Jakarta menjadi tidak bahagia,” ujar Handi. Handi menambahkan, faktor yang paling memengaruhi kebahagiaan seseorang adalah sosial ekonomi dan pendidikan.
Semakin tinggi sosial ekonomi, pendidikannya juga lebih tinggi, memberikan peluang seseorang menjadi lebih bahagia. Namun ternyata masih ada faktor lain, yaitu religiusitas. “Orang yang memiliki iman merasa dekat dengan Tuhan, rata-rata hidupnya bahagia,”paparnya. Dia menjelaskan, kriteria responden yang diteliti dalam survei ini adalah pria dan wanita usia 15 hingga 65 tahun dan memiliki status ekonomi (Social Economic Status/ SES) A-E, yakni mulai pendapatan kurang dari Rp750.000 per bulan sampai pendapatan di atas Rp3,5 juta.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Responden diwawancara secara langsung dengan kuesioner. Beberapa pertanyaan untuk mengukur IHI di antaranya; untuk kategori hedonis level of affect (variabel HLA) yakni tentang perasaan yang pernah dialami responden. ”Untuk kategori ada lima pertanyaan yang positif mulai bangga, senang, dan lainnya dan lima pertanyaan mengenai perasaan yang negatif yakni lelah, stres, dan lainnya,” paparnya. Kemudian untuk kategori contentment (kepuasan/kesenangan hati), ujar dia, responden disodori pertanyaan yang terkait kesuksesan dalam menggapai tujuan dan cita-cita (variabel CTM1).
Di mana untuk kategori ini jawaban dibuat dalam skala 1–5 dengan perincian 1 untuk sangat tidak sukses dan 5 untuk sangat sukses. Sementara pertanyaan seputar keberhasilan dalam memenuhi keinginan (variabel CTM2), jawaban juga diberikan dalam lima skala yakni 1 untuk skala sangat tidak berhasil dan 5 sangat berhasil. ”Dua jenis pertanyaan ini kemudian diolah dengan menggunakan teknik structual equation modelling di mana kebahagiaan latent variable.Nilai koefisien yang didapatkan mendapatkan nilai persamaan, untuk selanjutnya digunakan untuk menghitung skor kebahagiaan,”tambahnya.
Dengan menggunakan persamaan tersebut,kata dia,kemudian digunakan untuk menghitung skor minimum yang mungkin. Mulai dari IHI 0 (sangat tidak bahagia) atau skor maksimum 100 (sangat bahagia).Dari hasil survei tersebut, variabel yang paling memengaruhi skor kebahagiaan CTM1 (kesuksesan dalam memenuhi tujuan atau cita-cita) diikuti variabel CTM2 (keberhasilan dalam memenuhi keinginan-keinginan, dan terakhir variabel HLA (koefisien lengkap dari masing-masing variabel).
Dengan demikian, hal-hal yang bersifat jangka panjang (tujuan dan cita-cita), lebih memengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang dibandingkan hal-hal yang bersifat jangka pendek (keinginan dan apa yang dirasakan dalam satu bulan terakhir). Handi menjelaskan, secara nasional IHI tercatat sebesar 47,96 atau relatif tidak bahagia dalam skala 1–100. Padahal, kata dia, berdasarkan survei world happiness index, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan penduduk paling berbahagia di dunia.
Sementara urutan pertama ditempati Vanuatu, salah satu negara di Kepulauan Pasifik sebagai negara dengan penduduk paling berbahagia di dunia. Urutan ketiga dan selanjutnya ditempati, Jerman, Jepang, Singapura, dan Amerika. “Jadi kalau ada orang Indonesia yang ingin pergi ke Singapura atau bahkan tinggal di sana untuk mencari kebahagiaan, itu salah karena ternyata orang Singapura lebih tidak bahagia dibandingkan orang Indonesia,”paparnya. (abdul malik)
Sabtu, 27/10/2007 JAKARTA(SINDO) – Situasi rileks dan relatif sepi dari pengaruh stres membuat warga Kota Semarang dinobatkan sebagai orang paling bahagia berdasarkan survei indeks manusia Indonesia bahagia (Indonesian Happiness Index/IHI) Frontier Consulting Group (FCG).
Dari hasil survei diketahui faktor religiusitas juga berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan. Dalam FCG, warga Semarang memperoleh nilai IHI 48,75. Sementara Kota Makassar menduduki peringkat kedua dengan nilai IHI 47,95, menyusul kemudian Bandung (IHI: 47,88), Surabaya (IHI: 46,20), Jakarta (IHI: 46,20), dan Medan (IHI: 46,2). Chairman FCG Handi Irawan menyatakan, survei yang dilakukan pada enam kota besar cabang FCG selama tiga pekan itu, melibatkan 1.800 responden dengan potensi sampling error 2,5%. ”Kami melakukan survei di enam kota besar di Indonesia dengan menggunakan metode acak, guna merefleksikan masyarakat Indonesia,” ujar Handy.
Dia menjelaskan, hasil survei kali ini tidak jauh dari perkiraan bahwa warga Jakarta lebih tidak bahagia dibandingkan warga kota lain. Penyebabnya, dalam menjalani kehidupan warga Jakarta penuh stres serta tidak bisa rileks. “Orang Semarang lebih bisa rileks,juga tidak stres,dan mereka mungkin memiliki interes yang lebih baik.Walaupun memang di Semarang sosial ekonomi relatif lebih rendah dibanding Jakarta,” kata Handi dalam acara pemaparan IHI di Jakarta kemarin.
Menurut Handi, tingkat kebahagiaan seseorang berkorelasi dengan tingkat ekspektasi dengan kondisi faktual yang dialami. Jika orang memiliki ambisi terlalu berlebihan sementara fakta kehidupan yang dia jalani jauh di bawah dari yang diinginkan, orang itu akan menjadi sangat tidak bahagia. Sebaliknya, jika seseorang memiliki ekspektasi rendah maka dia akan cenderung merasa lebih bahagia.
“Demikianlah profil orang Semarang, dengan karakter nrimo ternyata lebih banyak orang yang mengaku bahagia meskipun tingkat ekonomi dibandingkan kota lain lebih rendah.Ketimbang penduduk Jakarta dengan tingkat ekonomi lebih tinggi, namun dengan tingginya tuntutan dan stres, ternyata mengakibatkan banyak penduduk Jakarta menjadi tidak bahagia,” ujar Handi. Handi menambahkan, faktor yang paling memengaruhi kebahagiaan seseorang adalah sosial ekonomi dan pendidikan.
Semakin tinggi sosial ekonomi, pendidikannya juga lebih tinggi, memberikan peluang seseorang menjadi lebih bahagia. Namun ternyata masih ada faktor lain, yaitu religiusitas. “Orang yang memiliki iman merasa dekat dengan Tuhan, rata-rata hidupnya bahagia,”paparnya. Dia menjelaskan, kriteria responden yang diteliti dalam survei ini adalah pria dan wanita usia 15 hingga 65 tahun dan memiliki status ekonomi (Social Economic Status/ SES) A-E, yakni mulai pendapatan kurang dari Rp750.000 per bulan sampai pendapatan di atas Rp3,5 juta.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Responden diwawancara secara langsung dengan kuesioner. Beberapa pertanyaan untuk mengukur IHI di antaranya; untuk kategori hedonis level of affect (variabel HLA) yakni tentang perasaan yang pernah dialami responden. ”Untuk kategori ada lima pertanyaan yang positif mulai bangga, senang, dan lainnya dan lima pertanyaan mengenai perasaan yang negatif yakni lelah, stres, dan lainnya,” paparnya. Kemudian untuk kategori contentment (kepuasan/kesenangan hati), ujar dia, responden disodori pertanyaan yang terkait kesuksesan dalam menggapai tujuan dan cita-cita (variabel CTM1).
Di mana untuk kategori ini jawaban dibuat dalam skala 1–5 dengan perincian 1 untuk sangat tidak sukses dan 5 untuk sangat sukses. Sementara pertanyaan seputar keberhasilan dalam memenuhi keinginan (variabel CTM2), jawaban juga diberikan dalam lima skala yakni 1 untuk skala sangat tidak berhasil dan 5 sangat berhasil. ”Dua jenis pertanyaan ini kemudian diolah dengan menggunakan teknik structual equation modelling di mana kebahagiaan latent variable.Nilai koefisien yang didapatkan mendapatkan nilai persamaan, untuk selanjutnya digunakan untuk menghitung skor kebahagiaan,”tambahnya.
Dengan menggunakan persamaan tersebut,kata dia,kemudian digunakan untuk menghitung skor minimum yang mungkin. Mulai dari IHI 0 (sangat tidak bahagia) atau skor maksimum 100 (sangat bahagia).Dari hasil survei tersebut, variabel yang paling memengaruhi skor kebahagiaan CTM1 (kesuksesan dalam memenuhi tujuan atau cita-cita) diikuti variabel CTM2 (keberhasilan dalam memenuhi keinginan-keinginan, dan terakhir variabel HLA (koefisien lengkap dari masing-masing variabel).
Dengan demikian, hal-hal yang bersifat jangka panjang (tujuan dan cita-cita), lebih memengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang dibandingkan hal-hal yang bersifat jangka pendek (keinginan dan apa yang dirasakan dalam satu bulan terakhir). Handi menjelaskan, secara nasional IHI tercatat sebesar 47,96 atau relatif tidak bahagia dalam skala 1–100. Padahal, kata dia, berdasarkan survei world happiness index, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan penduduk paling berbahagia di dunia.
Sementara urutan pertama ditempati Vanuatu, salah satu negara di Kepulauan Pasifik sebagai negara dengan penduduk paling berbahagia di dunia. Urutan ketiga dan selanjutnya ditempati, Jerman, Jepang, Singapura, dan Amerika. “Jadi kalau ada orang Indonesia yang ingin pergi ke Singapura atau bahkan tinggal di sana untuk mencari kebahagiaan, itu salah karena ternyata orang Singapura lebih tidak bahagia dibandingkan orang Indonesia,”paparnya. (abdul malik)
--from:http://republikblog.wordpress.com--
Langganan:
Postingan (Atom)