Halaman

Minggu, 11 Mei 2014

26 Februari 2014


26 Februari 2014, saya genap berusia 23 Tahun dan saya di Wisuda dihari itu. 26 Februari, dihari itu saya bertambah tua dan juga bertambah nama. 29 Januari-26 Februari, aku lalui begitu saja. tentu saja mulai timbul kecemasan yang luar biasa. Bagaimana setelah 26 Februari? Bagaimana kehidupanku selanjutnya?

Untuk hari Wisuda + Ulang Tahunku itu saya mencoba lebih bijak, terutama untuk urusan finansial. Untuk merencanakan 26 Februariku itu, saya membuat keputusan untuk menekan jumlah pengeluaran. Saat itu saya memutuskan untuk tidak menggunakan jasa salon untuk menunjang penampilan saya saat wisuda. Itu salah satu cara saya berhemat. Niatan itu dipandang sebelah mata oleh beberapa orang disekitar saya, tentusaja ini berkaitan dengan Moment yang katanya “Sekali dalam seumur hidup”.  Bukankah setiap detik, menit, jam, tidak pernah terulang, jadi apa bedanya dengan moment wisuda? Nanti, jika saya ada limpahan rejeki, jika saya sudah menghasilkan uang sendiri, saya akan melakukan apasaja yang menyenangkan untuk diri saya sendiri. Saya akan lebih manusiawi pada diri saya sendiri, saya akan memperlakukan diri saya sendiri seperti halnya orang lain. Tapi Untuk saat itu, saya yang masih merengek meminta uang dari orang tua, saya yang masih mengemis uang dari orang tua, dan saya yang baru menyandang status PENGANGGURAN. Saya pikir akan lebih bijak jika saya memanfaatkan uang pemberian orang tua dengan sesuatu yang berguna bukan hanya satu hari itu.

Saya kokoh dengan apa yang telah menjadi keputusan saya. saya mengandalkan diri saya sendiri untuk merias diri untuk acara wisuda. 26 Februari 2014, tentu itu hari yang spesial, hari dimana saya mendapat gelar sarjana, dan juga bertepatan dengan hari ulang tahun saya. Hari itu, ada ucapan selamat, ada bunga, ada hadiah, dan juga ada ijazah. Bahagia untuk satu hari. Satu hari saja, batas toleransi saya untuk bahagia, membagi kebahagiaan, dan sejenak saya melupakan sejenak tentang kecemasaku akan masa depan kehidupanku.
 

 26 FEBRUARI 2014. Hari itu, saya tumbuh menjadi Retno Ristianingrum, S.Pd. di hari itu pula saya genap berusia 23 Tahun. Dan yang membuat saya sangat sedih adalah, status terbaru saya sebagai PENGANGGURAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop