Halaman

Rabu, 05 September 2012

Kepadatan Penduduk



Kepadatan penduduk di Indonesia berhubungan dengan persebaran penduduk pada wilayah-wolayah tertentu. Hal tersebut kerena kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat yaitu jumlah penduduk tiap satu km² atau setiap satu mil. Dengan demikian, ada daerah yang berpednduduk padat dan ada yang berpenduduk jarang.
Persebaran penduduk di Indonesia sebagian besar terpusat di Pulau Jawa. Lebih dari setengah penduduk Indonesia berada di Jawa. Persebaran dan kepadatan penduduk yang ada di Indonesia tidaklah merata. Tidak meratanya persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
a.    Faktor Fisiografis yang meliputi: tanah, relief atau topografi, ketersediaan air, serta keterjangkauan.
b.    Faktor Keamanan, meliputi: aman dari ancaman luar, gangguan dari luar,dan hambatan-hambatan.
c.    Faktor Kebudayaan, meliputi : pusat pemerintahan, pusat perdagangan, tempat kelahiran, dan kemajuan daerah.
d.    Faktor Biologis, meliputi : kelahiran, kematian, dan perkawinan.
e.    Faktor Psikologis dan mental, meliputi : kemajuan ilmu perdagangan, mentalitas penduduk.

 Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun budaya. Informasi-informasi tersebut pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di tiap-tiap daerah.
*   Dampak Kepadatan Penduduk Yang Tidak Merata
Pemusatan penduduk pada daerah tertentu (terutama di kawasan perkotaan dan pusatpusat kegiatan) akan menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan, antara lain:
*      munculnya kawasan-kawasan kumuh kota dengan rumah-rumah yang tidak layak huni.
*      sulitnya persaingan di dunia kerja, sehingga menyebabkan merebaknya sektor-sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, dan sebagainya yang terkadang keberadaannya dapat mengganggu ketertiban
*       turunnya kualitas lingkungan; serta
*      terganggunya stabilitas keamanan.
*   Upaya Penanggulangannya
Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi dampak ketidakmerataan penduduk meliputi hal-hal berikut ini:
v  Melaksanakan program transmigrasi.
v  Melaksanakan program pemerataan pembangunan dengan cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir kota (dekat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau Jawa.
v  Melengkapi sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke pelosok desa, sehingga pelayanan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi sendiri dan dapat mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, meliputi:

a.   Kepadatan Penduduk Agraris
Kepadatan penduduk agraris merupakan perbandingan antara jumlah penduduk petani dengan luas wilayah pertanian. Dalam hal ini dijadikan sebagai dasar perhitungan adalah jumlah para petani dan luas lahan pertanian.
RUMUS KEPADATAN PENDUDUK AGRARIS
Kepadatan Penduduk Agrasis = Jumlah Petani
                                            Luas wilayah pertanian
 Contoh:
Daerah Daegu pada tahun 2010, jumlah penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani sebanyak 275.098 jiwa, sedangkan luas lahan pertanian di daerah tersebut kira-kira 6798 km2 .Berapakah kepadatan penduduk agraris daerah tersebut?
Diketahui : Jumlah penduduk Petani daerah Daegu  =  275.098
                   Luas wilayah daerah Daegu                =  6798 km2
Ditanya     : Berapakah kepadatan penduduk agraris di Daegu ?
Jawab:

   KPA = Jumlah penduduk petani suatu wilayah
                           Luas lahan pertanian

KPA = 275.098
                         6798
                    = 40,46 km2


b.   Kepadatan Penduduk Fisiografis
Kepadatan penduduk fisiografis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah atau lahan pertanian. Perbedaan dengan kepadatan agraris atau kepadatan fisiografis tidak memperhitungkan jumlah penduduk petani, tetapi seluruh penduduk yang ada di daerah dibagi lahan pertanian. Untuk menghitung kepadatan penduduk fisiografis menggunakan rumus sebagai berikut:

Kepadatan Penduduk Fisiograsis = jumlah penduduk satuan wilayah
                                                                    Luas lahan pertanian

c.    Kepadatan Penduduk Aritmatik
Kepadatan penduduk aritmatik yaitu kepadatan penduduk kasar, yaitu dengan perbandingan antara jumlah penduduk suatu daerah dengan luas daerahnya. Untuk menghitung kepadatan penduduk aritmatika suatu daerah digunakan rumus sebagai berikut:
Luas Penduduk Aritmatik = jumlah penduduk
                                             Luas wilayah

  
Contoh
Pada tahun 2011 jumlah penduduk pulau Palau adalah 12.785.340 jiwa, sedangkan luas Pulau Palau tersebut mencapai 371.698 km2. Hitunglah kepadatan penduduk artimatik Pulau Palau!
Jawab
                      KPa = Jumlah penduduk suatu wilayah
                                          Luas wilayah (km2 /ha)
                               KPa = 12.785.340
                                         371.698
                                     = 32,76 jiwa/km²

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop