Menyandang posisi kedua di dunia sebagi negara dengan luas hutan tropis tidak selamanya menjamin kelestarian hutan yang dimiliki. Indonesia bukan hanya merupakan pemilik hutan terluas kedua setelah Brasil di Amerika Selatan, akan tetapi telah mendudukin posisi pertama dengan prosentasi kerusakan hutan tertinggi di dunia. Kerusakan hutan tropis yang dimiliki oleh Indonesia ini memang memperihatinkan. Kerusakan hutan menyebar hingga pelosok-pelosok negeri. Dari pulau-pulau besar (jawa, sumatera, kalimantan, sulawesi, dan papua) hingga pulau-pulau kecil yang terpencil. Ribuan pohon ditebangi tiap harinya. Tidak hanya itu saja ribuan hektar hutan mengalai alih fungsi lahan menjadi lahan-lahan sosial ekonomi.
Tangan-tangan jahil itu bukan hanya dimiliki oleh oknum penebang pohon-pohon, akan tetapi lebih luas dari itu, para penadah kayu, cukai, dan dinas kehutanan serta kelautan dan pemerintahan setempat juga terlibat dalam kerusakan hutan yang ada di Indonesia. Ilegaloging yang merugikan negara akan mempertebal kantong tangan-tangan jahil anak negeri.
dan lihatlah kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh tangan-tangan jahil anak negeri:
Tangan-tangan jahil sebagian anak negeri ini tidak hanya merusak hutan yang dimiki, tetapi menambah derai guyuran air mata penduduk sekitar kawasan yang rusak. Banjir bahkan banjir bandang, tanah longsor, kekeringan dan masih banyak lagi kerusakan yang ditimbulkan. Ya,,, dampak tangan-tangan jahil sebagian anak negeri ini terus mengintai setiap saat. Tangan-tangan jahil yang hingga kini belum berhenti membuat ulah.
Benih yang baik belum tentu menghasilkan hasil yang baik juga, maka jangan sekali-kali menaburkan benih yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar