Halaman

Senin, 13 Juni 2016

Emak, Maaf!!


Entah kenapa aku masih sering merasa takut, merasa frustasi, dan merasa bersalah. Setiap hari aku hanya melakukan aktivitas yang sama dan sering aku berpikir ini sia-sia. Meski engkau selalu berkata, dalam kehidupan ini tidak ada sesuatu yang sia-sia. Yang menjadikan sesuatu itu sia-sia adalah diri kamu sendiri yang menggap remeh semuanya. Tapi entah kenapa aku selalu merasa bahwa beberapa bulan terakhir saya menghabiskan hari-hariku dengan sia-sia, rasanya seperti berjalan di tempat yang sama, dengan tujuan yang sama tapi bahkan langkah-langkah kaki dan goresan tanganku tampak semu.


Emak,  perjalananku masih saja dihadang dengan kerikil-kerikil yang lumayan tajam yang masih saja menahan langkahku. Maaf, anakmu ini belum mampu untuk berjalan cepat apalagi untuk berlari.  Maafkan anakmu yang belum bisa memberikan kepastian apapun tentang kapan aku bisa melewati jalan ini dan mempersembahkan secercah kebahagian untukmu.

Emak, maaf jika setiap malam anakmu ini masih saja menangisi kenyataan kehidupan yangs sedang dilalui. Kenyataan bahwa anakmu ini masih saja berjalan lambat, masih belum mampu untuk melangkah lebih seperti teman-teman saya yang lain. Dan maaf jika anakmu masih mengecewakanmu, maaf jika kenyataan ini menyakitkan perasaanmu. Maaf jika saya masih saja  menangis. Maaf jika saya belum bisa menjadi putri sulungmu yang dewasa dan tegar. Saya masih saja goyah.

Seseorang pernah mengatakan “ semakin tinggi suatu pohon, maka semakin kencang angin yang akan meniupnya” apakah ini berlaku untukku juga?? Kenyataan bahwa posisi saya berdiri saat ini tidaklah tinggi, tapi kenapa angin itu sudah berhembus dengan kerasnya dan mengggoyahkan langkahku?? Angin itu menumbangkan semangat-semangatku, dan membuat selalu membuatku menangis.

Ibu, malam ini masih sama seperti malam-malam biasanya, saat tengah malam datang, aku terjaga dan melaluinya sendiri. Di saat itupula saya merenung dan entah kenapa angin itu kembali berhembus dan membuat mata saya kembali berair. Malam ini saya tidak menangis, ini hanya karena angin yang berhembus itu yang membuat mata saya masih saja berair. Ini bukan karena saya sedih, tapi angin ini masih tetap berhembus sehingga mata saya berair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop