Meski tak semua bagian dari tubuh ini dapat merasakan tiap sudut di bumi, Setidaknya mata ini bisa mengintip dan menikmati keindahan tiap sudut di bumi ini
Senin, 21 Oktober 2013
Heiiii Retno Ristianingrum mau jadi apa kamu ? (Part 2)
Saya pernah
bercerita tentang impian polos saya ketika kecil bukan?? Dan ini keputusan saya
selanjutnya. “Saya akan melepaskan impian masa kecil saya! Ini adalah keputusan
yang harus saya buat agar saya tidak hanya terlena dengan impian kosong ketika
saya kecil. Dan saya akan meyakini bahwa “ Manusia dewasa harus puas dengan
impian yang tidak terwujud“. Dan juga tentang cita-cita orang dewasa “cita-cita
adalah tentang apa yang bisa kau lakukan untuk hidup”. Seseorang pernah
mengatakan kepada saya jika “Kita harus puas dengan impian yang tidak terwujud”.
Bukan karena kamu pesimis atau kamu menyerah begitu saja, ini tentang bagaimana kamu bisa
tumbuh dewasa dan bisa bertahan hidup hanya dengan impian kosong itu ? itulah alasan kenapa
saya harus puas dengan impian termudah.
Saya tahu,
melepaskan impian yang sudah kita pupuk sedemikian rupa sangatlah menyakitkan.
Tapi, bukankah lebih menyakitkan jika seumur hidup kita hanya mengincar impian
yang tidak bisa diraih. Keinginan yang tidak terpuaskan memang cukup
menyakitkan. tapi lagi-lagi manusia harus puas dengan impian yang tidak
terwujud. Jika kita rakus dengan impian yang tidak terwujud, maka kita juga
yang akan terluka.
Kamis, 17 Oktober 2013
Heiiii Retno Ristianingrum mau jadi apa kamu ?
Hei... Retno Ristianingrum kenapa kau selalu
membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain ? tidakkah kamu lelah dengan
semua itu? Setiap orang itu berbeda, dan takdir setiap orangpun juga berbeda. Bukankah
sudah seharusnya kau segera bertindak sesuai dengan kemampuanmu dan melakukan
yang terbaik dari apa yang kau bisa??? Segeralah melakukan yang terbaik dan
lakukan hingga akhir. Jangan sampai kau menyesalinya kemudian hari.
Hidup itu bukan hanya sekedar duduk cantik di
depan layang HP dan Laptop lantas terkoneksi dengan jejaring sosial yang
sebenarnya semu. Kehidupan itu jauh lebih luas dari itu. Kau tidak hanya
berteman dengan mereka yang hidup di jejaring sosial. Kehidupan itu tidak
sekedar berkirim pesan lewat jejaring sosial dan saling berkomentar di layanan
itu. Kehidupan di luar sana lebih keras dari jejaring sosial. Kau harus
mengenal orang lain secara nyata.
Langganan:
Postingan (Atom)