Halaman

Kamis, 17 Oktober 2013

Heiiii Retno Ristianingrum mau jadi apa kamu ?



Hei... Retno Ristianingrum kenapa kau selalu membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain ? tidakkah kamu lelah dengan semua itu? Setiap orang itu berbeda, dan takdir setiap orangpun juga berbeda. Bukankah sudah seharusnya kau segera bertindak sesuai dengan kemampuanmu dan melakukan yang terbaik dari apa yang kau bisa??? Segeralah melakukan yang terbaik dan lakukan hingga akhir. Jangan sampai kau menyesalinya kemudian hari.

Hidup itu bukan hanya sekedar duduk cantik di depan layang HP dan Laptop lantas terkoneksi dengan jejaring sosial yang sebenarnya semu. Kehidupan itu jauh lebih luas dari itu. Kau tidak hanya berteman dengan mereka yang hidup di jejaring sosial. Kehidupan itu tidak sekedar berkirim pesan lewat jejaring sosial dan saling berkomentar di layanan itu. Kehidupan di luar sana lebih keras dari jejaring sosial. Kau harus mengenal orang lain secara nyata.


Bertemu dan berkenalan dengan orang sekitar. Saling menyapa dengan orang yang kau kenal di jalanan. Bukankah kau punya mimpi untuk berpetualang. Jalan itu tidak hanya sepanjang Gombong – Semarang sejauh 200 Km. Ada jalan lebih panjang yang harus kau lewati. Bukankah kau juga pernah bermimpi menikmati musim gugur di Barcelona, musim semi di Amsterdam, musim panas di Kopenhagen, dan musim dingin di IL-San.
Kenapa kau hanya puas menikmati kota-kota itu lewat Hp dan PC yang terkoneksi internet???

Seseorang berkata, jika impianmu terlalu tinggi dan kau tidak bisa melompat untuk meraihnya, saat kau terjatuh itu akan sakit ? kenapa aku mempercayai itu?  Berhentilah hidup di zona nyaman, bukankah mereka yang hidup di zona nyaman itu cenderung statis? Tunjukan bahwa kamu bisa hidup di kehidupan yang dinamis seperti pemikiran-pemikiranmu selama ini. Impian seseorang itu selalu dipandang salah oleh orang lain. Tidak ada impian yang nyata dimana orang. Bukankah yang ada dipikiran kamu dan impian-impian kamu juga tidak pernah dipandang nyata oleh orang lain ? jadi kenapa kamu takut ?  hei... hidupmu itu kamu yang menentukan dan kamu juga yang bertanggung jawab. Bukankah kamu juga selalu penasaran dengan apa yang ada di luar sana.
Jangan hanya hidup di zona nyaman. Ketidak nyamanan itu akan memberikan kamu banyak pelajaran dan membentuk kehidupan kamu. Berhenti merengek dan mengeluh. Berhenti jadi orang pendiam dan angkuh. Kau harus ramah agar punya banyak teman. Kau sering dibilang sombong bukan? Kau tau jika kau diangap seperti itu karena kau sendiri yang tidak pernah memahami mereka. Hidup itu bukan sekedar memahami diri sendiri dan keluarga. Banyak yang harus kau pahami : diri kamu sendiri, keluargamu,temanmu, sahabatmu, lingkungan sekitarmu, dan juga MUSUHmu.

Itulah mengapa menjadi orang dewasa itu susah. Kau ingin menjadi orang yang dewasa bukan ? Kau tau makna menjadi dewasa itu apa ? Menjadi dewasa sama artinya dengan menerima orang lain hadir di kehidupan kamu. Tidak peduli orang itu lama tau hanya singgah sebentar dikehidupanmu. Kamu harus bisa memahami orang-orang itu. Menjadi dewasa sama artinya dengan berbagi. Saat kamu kecil bukankah kau sudah belajar berbagi ? berbagi jajanan sekolah yang kau makan dengan teman disampingmu. Saat kau dewasa berbagi tidak hanya sekedar materi. Saat kau dewasa kau tidak hanya berbagi tentang materi yang kau miliki, tapi juga harus berbagi pemikiran, perasaan, pengalaman, dan kebahagiaan. Itulah kenapa menjadi orang dewasa itu susah. Mulailah berbagi sebisa dan semampumu. Dewasa itu tidak selamanya bahagia. Di titik inilah manusia benar-benar belajar sebelum menjadi tua.

Saat kau kecil, mungkin kamu hanya membayangkan saat bahagia menjadi orang dewasa. Tapi saat kau tumbuh menjadi orang dewasa, apa yang kamu pikirkan tentang masa kecil ? Sebagian besar manusia saat dewasa merindukan masa dimana mereka masih menjadi anak ingusan, seorang anak kecil yang tidak dipusingkan dengan urusan ini dan itu. Setiap hari hanya bermain, belajar dan bermimpi menjadi anak yang pintar. Impian sederhana anak kecil hanya sebatas itu. Impian terbesar saat mereka kecil adalah bahagia ketika dewasa. Mempunyai teman dekat/pacar, cita-cita yang terwujud, berlibur ketempat-tempat impian, dan membanggakan orang tua. Impian sederhana dan polos ketika kecil, bisakah kau mewujudkannya sekarang ? Menjadi orang yang pintar dengan menempuh pendidikan tinggi, menjadi perempuan cantik, berpakaian yang bagus, dan mempunyai banyak teman dan tentunya kekasih. Bisakah semua itu kau wujudkan ?

Berhentilah hidup di impian yang kosong. Kamu harus memulai hidup di dunia nyata. Ingat beranjaklah dan jauhi zona nyaman.
Impian ketika kecil adalah impian yang murni, saat itu impian belum dihadapkan dengan realita kehidupan yang ada di lapangan. tapi ketika dewasa impian berubah seiring dengan kemampuan berpikir dan realita yang dilihat di lapangan. Saat saya kecil, saya juga mempunyai mimpi yang sangat menggebu. Bukan tentang saya ingin menjadi apa, tapi tentang saya yang memimpikan apa. Ketika kecil dan saya melihat sebuah peta, saat itu pula impian terbesar saya muncul. Yang terlintas dalam benak saya adalah saya akan mengunjungi tempat-tempat itu, entah itu Indonesia, Asia, Eropa, Afrika, Australia, atau Amerika. Saat saya kecil, saya tidak berpikir bagaimana saya bisa mengunjungi tempat tempat itu. Yang ada adalah saya memupuk mimpi itu di setiap perjalanan hidupku. Hingga akhirnya saya berumur 18 tahun dan saya menyadari impian kosongku ketika kecil.


Retno Ristianingrum yang berumur 18 tahun. Saat itu saya duduk di penghujung SMA. Saat itulah fase pendewasaan diriku dimulai. Saat itu saya dihadapkan dengan suatu keadaan dimana “ SAYA HARUS JADI APA?” Bahkan ketika kecilpun saya tidak pernah bermimpi saya mau menjadi seorang apa. Menjadi seorang Dokter, Pramugari, Perawat, Bidan ?? saya tidak pernah memikirkan saya akan menjadi apa. Saya hanya memimpikan saya akan melakukan perjalanan kebeberapa tempat di INDONESIA dan juga belahan bumi lainnya. Impian saya sampai umur 18 tahun hanya itu. Saya tidak tahu harus menjadi apa supaya saya bisa mencapai Impian itu. Ahhh mungkin tidak hanya sampai umur 18 tahun, bahkan sekarang, ketika saya sudah berjalan jauh dan semakin mendekati umur 23 tahun. Sampai saat ini saya masih memimpikan impian kosong masa kecil saya, dan sampai saat ini pula saya tidak tahu saya akan menjadi apa. 

2 komentar:

Halaman

Get Code

pop2

pop