Halaman

Jumat, 30 September 2011

TOBA Catastrophe Theory




Ditulis oleh wahyuancol di/pada Mei14, 2008
Ada dua erupsi volkanik mahadahsyat di dunia ini yang menduduki peringkat VEI (volcanic explosity index) paling atas (8), yaitu Toba dan Yellowstone (Amerika). Toba terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu, dan Yellowstone terjadi sekitar 1-2 juta tahun yang lalu. Yang Yellowstone, penentuan saat tepatnya sulit karena masalah “overprinting” (tertutupi) oleh kejadian2 sesudahnya. Ini jelas kejadian2 yang tidak disaksikan manusia moderen. Hanya berdasarkan sebaran piroklastikanyalah, dikethui bahwa Bumi kita pernah punya sejarah erupsi “mega-colossal” ini.
Erupsi mega-kolosal Toba, kalau kita percaya, tentu telah menyebabkan suatu katastrofi yang dahsyat (“Toba catastrophe theory”, kata Stanley Ambrose – University of Illinois at Urbana-Champaign – seorang peneliti luar yang menekuni masalah ini). Erupsi ini telah menurunkan temperatur permukaan Bumi 3-3.5 derajat Celsius selama beberapa tahun. Tentu lingkungan permukaan Bumi berubah secara signifikan akibat erupsi megakolosal ini.
Akhir-akhir ini, karena terjadi kesamaan waktu dengan hasil penelitian evolusi manusia, erupsi Toba ini telah dituduh sebagai penyebab macetnya arus populasi migrasi manusia pada sekitar 70.000-75.000 tahun yang lalu. Pengetahuan kita tentang prasejarah manusia saat ini didasarkan kepada bukti2 fosil, arkeologi, dan genetika (DNA). Berdasarkan bukti2 tersebut, di dalam 3-5 juta tahun terakhir, spesies manusia (hominid) telah berpisah dari kelompok kera, dan maju dalam evolusinya menghasilkan varietas spesies manusia. Dalam perkembangan ini, pada sekitar 70-75 ribu tahun yang lalu sempat terjadi peristiwa reduksi populasi manusia yang sangat masif, inilah yang terkenal sebagai teori ”population bottlenecks” .
Beberapa bukti geologi dan simulasi komputer Toba mega-colossal eruption telah dilakukan, dan sangat mendukung bahwa Toba pernah meletus dengan hebatnya. Dan, bukti DNA melalui proyek genome (yang baru dilakukan sekitar awal tahun 2000) telah berhasil memetakan seluruh variasi manusia saat ini dan telah berhasil melacak perjalanan evolusi dan migrasinya. Dikatakan, bahwa seluruh manusia sekarang di Bumi berasal dari sekitar hanya 10.000 individu manusia. Dengan menggunakan teknik ”average rates of genetic mutation”, beberapa ahli genetika berpendapat bahwa sejumlah populasi terisolasi ini hidup sezaman dengan peristiwa erupsi megakolosal Toba.
Maka, disusunlah sebuah teori antara para ahli geologi dan ahli genetika yang mengatakan bahwa erupsi megakolosal Toba pada sekitar 74.000 tahun yang lalu telah memunahkan banyak manusia yang sedang bermigrasi keluar dari Afrika (out of Africa) dan hanya menyisakan 10.000 individu yang hidup terisolasi. Peristiwa ini selanjutnya telah mendorong diferensiasi spesies dari 10.000 individu dan melalui serangkaian peristiwa akhirnya menyisakan spesies manusia yang seperti sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop