Halaman

Kamis, 05 Desember 2013

Sampah, Sampah, dan Nyampah

Menunggu, apa yang harus saya lakukan saat saya menunggu? Saya lelah menunggunya, lelah untuk sekedar duduk diam di lorong-lorong dan ruang sempit itu. Kenapa setiap  hari saya masih saja hidup dengan ketidak pastian? Tidak bisakah saya mengakhiri semuanya sesegera mungkin?

Terkadang saya juga lelah untuk sekedar bertanya kepada diri saya sendiri, saya malas dengan aktivitas menunggu, menunggu, dan menunggu lagi.  Awalnya saya cukup bahagia saat menunggu, tapi lagi-lagi itu hanya sebuah awal dari perjalanan. Ketika seseorang dihadapkan dalam aktivitas yang sama setiap harinya, maka kemungkinan terbesar yang muncul adalah kejenuhan dan kemarahan.


Saya sedang hidup di fase itu, dimana rasa jenuh dan marah saya lebih tinggi dibandingkan rasa ikhlas saya. Saya hidup penuh dengan kemarahan yang hanya bisa saya tuangkan lewat tulisan ini. Apa yang saya tulis saat ini adalah sampah-sampah dari kemarahan saya. Awal bulan di penghujung tahun saya menjadi Retno Ristianingrum si Pemarah dan tukang nyampah. Sampah-sampah ini, mungkin akan ada masa dimana saya membaca kembali sampah-sampah yang pernah saya tulis di halaman ini, dan jika itu terjadi mungkin saya akan merasa malu dengan tulisan-tulisan sampah saya itu.


Sampah-sampah hasil karya ku ini hanyalah pendamping karya utamaku selama satu tahun. Dalam perjalanan satu tahunku ini, entah berapa puluh sampah-sampah yang saya tulis di halaman ini. Sampah-sampah dan nyampah. Hanya rangkaian kata yang muncul saat saya marah, kecewa, bahagia, dan juga putus asa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop