Beberapa hari yang lalu, saya
telah menghentikan kemarahan dan kekecewaan saya menjadi rasa ikhlas menerima
kenyataan. Saya menjadi orang yang ikhlas menerima takdir, tapi saat ini tidak.
Saya ingin mempunyai rasa marah itu. Saya benar-benar menginginkan rasa marah
dan kekecewaanku itu muncul lagi. Dua hari saya menjadi orang yang ikhlas dan
hanya menerima begitu saja takdir yang ada dihadapan mata. Tapi ternyata
menjadi orang yang ikhlas itu menyebalkan, saya tidak mempunyai semangat untuk
melangkah, bahkan saya juga tidak mempunyai kekuatan untuk melangkah.
Sekarang saya sadar, kenapa Tuhan
menciptakan perasaan marah dan kecewa ke umatnya. Rasa marah dan kecewa itu
adalah penyemangat terhebat untuk manusia. Rasa marah itu yang menjadikan manusia itu bangkit,
dan rasa kecewa itu yang membuat manusia itu bersemangat untuk memulai lagi. Saat
manusia menjadi orang yang ikhlas dan menerima takdir begitu saja, manusia akan
merasakan kekosongan dalam hidup.
Lebih baik jangan membunuh rasa
marah, kecewa, dan juga kerakusan anda. Marah, kecewa, dan rakus, akan
mengantarkan manusia pada kekuatan dan semangat yang luar biasa. Saat saya
marah, kecewa, dan juga rakus, ternyata saat itu pula saya mempunyai kekuatan
dan semangat yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar