Halaman

Sabtu, 14 Desember 2013

Kemarahan = Semangat


Beberapa hari yang lalu, saya telah menghentikan kemarahan dan kekecewaan saya menjadi rasa ikhlas menerima kenyataan. Saya menjadi orang yang ikhlas menerima takdir, tapi saat ini tidak. Saya ingin mempunyai rasa marah itu. Saya benar-benar menginginkan rasa marah dan kekecewaanku itu muncul lagi. Dua hari saya menjadi orang yang ikhlas dan hanya menerima begitu saja takdir yang ada dihadapan mata. Tapi ternyata menjadi orang yang ikhlas itu menyebalkan, saya tidak mempunyai semangat untuk melangkah, bahkan saya juga tidak mempunyai kekuatan untuk melangkah.

Sekarang saya sadar, kenapa Tuhan menciptakan perasaan marah dan kecewa ke umatnya. Rasa marah dan kecewa itu adalah penyemangat terhebat untuk manusia. Rasa  marah itu yang menjadikan manusia itu bangkit, dan rasa kecewa itu yang membuat manusia itu bersemangat untuk memulai lagi. Saat manusia menjadi orang yang ikhlas dan menerima takdir begitu saja, manusia akan merasakan kekosongan dalam hidup.


Lebih baik jangan membunuh rasa marah, kecewa, dan juga kerakusan anda. Marah, kecewa, dan rakus, akan mengantarkan manusia pada kekuatan dan semangat yang luar biasa. Saat saya marah, kecewa, dan juga rakus, ternyata saat itu pula saya mempunyai kekuatan dan semangat yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop