20 Maret 2015, Dini
hari di Flores 01.29 WITA aku masih terjaga. Berbaring seraya menatap layar
kecil dan melakukan komunikasi via BBM dengan salah satu teman dari masa
kecilku hingga sekarang. Dia Rian, Riani R.P, salah satu kawan dari masa
kecilku yang masih tergolong sering berbagi cerita. Seperti biasanya, kita
berbagi cerita tentang apapun. Bercerita semuanya, bercanda, dan juga saling
memberi semangat. Entah ada apa dengan hari ini. Tiba-tiba kami sampai pada
titik kerinduan akan masa lalu. Masa kecil, masa dimana terasa lucu untuk
diingatnya.
Teruntuk kawan SD
ku. Masihkah kalian mengingatku? Bagaimana kabar kalian? Tahukah kalian, kali
ini aku menyapa dari Flores? Dimana sekarang kalian tinggal? Aku benar-benar
rindu. Rindu keluarga, kawan, dan juga tanah jawa. Pernahkah kalian mengingat
kembali kala SD? Masa dimana kita masih lugu dan lucu?
Aku memang tidak
lagi menginat dengan jelas masa-masa SD itu.Maaf jika ada nama-nama yang
hilang.. kala itu kami: Toro, Tri, Kasinah, Fitri, Ryati (Genk metho tempel).
Kasut, Nur, Yuni, Arif, Retno, Rian (Genk RT 01) “genk anak rajin kecuali aku J”. Neneng, Dar, Ryan, Sisri, Yona, Andri, Lehan,
Andros, dan Alm. Kasno (Genk RT 02). Fitri, Dewi, Resti, Siti. (Genk RT 3).
Bogi & Edi (Genk Bumireja). Bagaimana kabar kalian? Sudah berapa lama kita
tidak bertegur sapa?
Semalam aku dan rian
bercerita banyak, mengulang masa kecil kita. Itu benar-benar lucu, dan untuk
banyak hal aku tiba-tiba merindu. Rindu masa dimana beban terberat dalam hidup
kala itu hanya sebatas PR Matematika, B.Inggris, dll. Rindu masa dimana kita
berlari tanpa beban berat, berenang, dan juga mengerjakan PR. Rindu masa dimana
kita harus menggoes sepeda di malam hari untuk pergi ke rumah pak Pingi dan
belajar bersama. Dan rindu untuk yang lain-lain? Apakah kalian juga merindu
seperti itu?
Berapa lama dulu
kita berteman? 6 tahun? Atau sejak kita terlahir? Lama bukan? Tidakkkk...
sepertinya lebih lama waktu yang telah kita lewati tampa bertegur sapa. Aku
benar-benar minta maaf untuk itu. Bukan sombong, tapi mungkin waktu yang
membuat kita menjadi seperti ini.
Hei kalian yang
sudah menempuh hidup baru dan membina keluarga.. selamat, dan maaf karena tidak
hadir di momen bahagia kalian. Lagi-lagi jika aku tidak salah, yang sudah menikah
itu: Kasinah, Riyati, Nur, Fitri, Siti, Sisri Dewi, dan yang terbaru Neneng,
adakah yang lain? Ahh Kasut?? Iya... mungkin itu. Pokoknya selamat untuk
kalian. Dan teruntuk yang masih lajang, mari sama-sama berjuang.. Yuni berkarir
di Jakarta. Rian si “Hutan” yang suka piknik. Retno yg lg jadi bu guru dan hobi
piknik di Flores, Ryan (Cantuk) yang nongkrong di PWT, Resti bu guru paud di Bandung??, & Arif si
juara kelas bertahan yang udah sarjana, dan yang lain?? J
Hei.. riani... Kamu
pernah membayangkan tentang reuni kan? Aku juga... sepertinya akan lucu jika
itu terjadi? Bagaimana dengan label/ julukan kita waktu kecil. Si Rian putri
solo (si lemot... hahahahha J) jujur aku sudah tidak mengingatnya sebelum kamu
bercerita. Tapi setelah kamu bercerita, aku mengingatnya kembali.. Iya, mengingat dengan sangat jelas. Retno pacaarnya ****, Neneng pacarnya ****,
ryan pacarnya riyati.. resti pacarnya **** masihkah yang lain juga
mengingatnya? Hei... kalian ingat dengan
teman kita saat pesantren kilat dari SD tambak sari. Si Reni, temannya Vita
yang jilbabnya hangus gara-gara petasan.. kalian mengingatnya? sekarang dia
juga sedang piknik setahun di Alor NTT.
Ada rasa geli saat
aku menulis ini. tapi ini benar-benar aku tulis setelah obrolan itu. Entah
angin apa yang meniupku dari tempat tidu dan menulis ini. ini benar-benar rindu
yang lucu. Aku merindukan kepolosan masa kecil. Rindu aktivitas yang jauh dari
kata moderen.
Dari sekian banyak
teman, hanya ada beberapa saja yang sesekali aku berbagi kabar. Rian, Ryan, dan
sesekali juga dg dua yayuku neneng & resti. Dan sesekali saat dirumah
dengan Nur & Siti Mur. Hanya itu saja. Aku sombong? Iya... seakan seperti
itu. Tapi, yang aku rasa tidak seperti itu. Mungkin aku canggung. Entah
kecanggungan macam apa itu, rasanya sungkan sekali untuk menanyakan bagaimana
kabar kalian walau hanya lewat FB. Bukan hanya via FB. Saat kita berjumpa di
jalan, bertemu dalam suatu kesempatan, entah kenapa aku merasa sungkan.
2003, saat kita
lulus SD. Beberapa dari kalian masih menjadi teman satu SMP. Kemudian 2006,
saat kita lulus SMP. Kita benar-benar terasa saling menjauh. Tidakk, keadaan
dan impian kita yang membuat kita melangkah sesuai impian itu. Sebagian dari
kita ada yang tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Sebagian lagi melanjutkan
study sesuai dengan impian masing-masing. Dan saat itu pula, tidak ada satu
teman SD yang satu SMA denganku. Mungkin itu
awal kecanggungan luar biasa untuku menyapa kalian.
Kecanggungan itu
terus berlanjut hingga sekarang. Aku benar-benar masih canggung menyapa kalian.
Jadi, maaf jika aku hanya mampu menyapa dan meminta maaf lewat tulisan ini.
Dari Kawan SD mu,
Retno, “si rambut keriting tahi lalat di janggut”
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar