Halaman

Sabtu, 24 Maret 2012

ARTIKEL KONSEPTUAL (tugas MK b. Ind smster 4)

KONSERVASI EKOSISTEM HILIR DAERAH ALIRAN SUNGAI JATINEGARA KABUPATEN KEBUMEN

Retno Ristianingrum
Mahasiswa Pendidikan Geografi UNNES

ABSTRAK
     Konservasi ekosistem hilir Daerah Dliran Sungai merupakan salah satu upaya guna menjaga keberlangsungan suatu Daerah Dliran Sungai. Bagian dari daerah aliran sungai yang sering dilalaikan keberlangsungannya adalah daerah hilir sungai. Upaya konservasi suatu daerah aliran sungai lebih diutamakan di bagian hulu daerah aliran sungai. Konservasi ekosistem hilir Daerah Aliran Sungai Jatinegara Kabupaten Kebumen adalah salah satu upaya mendorong upaya konservasi di hilir Sebuah Daerah Aliran Sungai.

Kata Kunci: Konservasi, Ekosistem, Hilir, Daerah Aliran Sungai.

PENDAHULUAN
            Konservasi sendiri secara harifiah berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.

            Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berintegrasi sehingga membentuk suatu kesatuan. Komponen tersebut mempunyai sifat tertentu, tergantung pada ukuran dan jenis komponen yang menyusunnya. Besar kecilnya ekosistem tergantung pada panadangan dan batas yang diberikan pada ekosistem tersebut. Daerah aliran sungai dapat dikatakan suatu ekosistem (Asdak, 2007:10 ).
            Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Wilayah dataran tersebut dinamakan daerah tangkapan air (DTA) yang merupakan suatu ekosistem yang unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam (tanah, air, dan vergetasi) dan sumberdaya manusia sebagai pemanfaat sumberdaya alam (Asdak, 2007:4)
            Ekosistem DAS adalah suatu kesatuan ekologi yang didalamnya terdapat komponen-komponen sungai yang saling terintergrasi sehingga terbentu suatu kesatuan. Ekosistem daerah aliran sungai terbagi atas tiga bagian yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir (Asdak, 2007:11).
            Daerah hulu DAS merupakan bagian terpenting dalam menjaga kelestarian ekosistem DAS. Bagian hulu das ini merupakan bagian penyangga, sehingga dalam pengelolaan DAS ditekankan pada pelestarian ekosistem hulu DAS tersebut. Derah tengah DAS merupakan daerah yang memisahkan antara bagian hulu DAS dan hilir DAS. Kawasan ini merupakan kawasan dimana terjadi perlubahan lahan di kawasan tersebut. Daerah hilir DAS merupakan daerah yang memisahkan antara bagian sungai dengan laut. Wilayah ini merupakan kawasan yang dipengaruhi oleh kegiatan hilu DAS, dicirikan dengan tingkat sedimentasi yang tinggi.
            Pengelolaan DAS adalah suatu proses formulasi dan implementasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi sumberdaya alam dan manusia yang terdapat di daerah aliran sungai untuk memperoleh manfaat produksi barang dan jasa tanpa menyebabkan kerusakan sumberdaya air dan tanah.
            Daerah Aliran Sungai SJtinegara adalah suatu kawasan di sepanjang aliran sungai jatinegra yang mengalir dari kawasan barat kabupaten kebumen. Hulu sungai ini berada di desa Jati Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen dan berbuara di desa suwuk kecamatan Puring kabupaten Kebumen. Daerah aliran sungai Jatinegara melintasi lima kecamatan yaitu: kecamatan Rowokele, kecamatan Gombong, kecamatan Buayan, Kecamatan Kuwarasan, dan kecamatan Puring.
            Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil dan berdaya guna sementara pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah , menanggulangi dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air. Pengelolaan sumber daya air tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja tapi juga perlu partisipasi seluruh masyarakat dan diharapkan dapat saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat. Tulisan ini akan membahas mengenai upaya konservasi ekosistem hilir DAS Jatinegara Kabupaten Kebumen.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tujuan Konservasi Ekosistem Hilir Daerah Aliran Sungai Jatinegara Kabupaten Kebumen
            Dearah Aliran Sungai Jatinegara membentang sepanjang 35 km, yang melalui empat kecamatan yaitu: Kecamatan Gombong, Kecamatan Buayan, Kecamatan Kuwarasan, dan Kecamatan Puring. Keberadaannya menjadi sangat penting karena sungai ini berfungsi sebagai pusat irigasi di empat kecamatan tersebut. Oleh sebab itu kelestarian ekosistemnya menjadi perhatian penting guna menjaga kelestarian ekosistem di sekitarnya.  
a.      Pencegahan Banjir
                 Penyebab terjadinya banjir antara lain curah hujan yang tinggi, penutupan hutan dan lahan yang tidak memadai, serta perlakuan atas tanah yang salah. Bajir terjadi karena sungai dan saluran-saluran drainase lain tidak mampu menampung air hujan yang turun ke bumi. Penuhnya air permukaan pada sungai dan danau serta saluran drainase lain disebabkan karena air hujan itu tidak merembes ke bumi, melainkan mengalir menjadi air permukaan.
                 Konservasi ekosistem hilir sungai menjadi hal yang seharusnya sangat diperhatikan karena di bagian hilir sungailah yang menjadi pokok keberlangsungan suatu aliran sungai. Kegiatan manusia yang dilakukan di bagian hulu dan di bagian tengah sungai mempengaruhi ekosistem keberlangsungan hilir. Rusaknya ekosistem hilir seperti rapuhnya tanggul sungai merupakan ancaman yang perlu diperhatikan karena jika sewaktu-waktu jebol maka dapat menjadikan banjir di kawasan hilir sungai.
                 Upaya Konservasi Ekosistem sungai sebagai salah satu cara untuk mencegah banjir yaitu dengan cara pemberian tanggul dari tumpukan batu-batu sehingga tanggul kokoh. Tidak melakukan pemanfaatan lahan tanggul sebagai daerah pertanian (tidak menanami tanggul dengan tanaman musiman). Upaya tersebut merupakan upaya sederhana menjaga kerusakan bantaran sungai.
                 Kerusakan bantaran sungai dapat diakibatkan oleh pengikisan aliran air dan aktivitas manusia yaitu dengan pembuangan sampah, material dan pengurukan untuk melindungi tempat tinggal. Pencegahan timbulnya kerusakan bantaran sungai dapat dilakukan : (1) melindungi bantaran sungai secara teknis dengan pembetonan dan secara vegetasi yaitu penanaman pada bantran sungai dengan pohon supaya tahan terhadap proses pengikisan; (2) melarang dan menindak kepada orang atau pihak yang menggunakan bantaran sungai untuk bangunan tempat tinggal; (3) melarang kegiatan pembuangan sampah dan material sehingga menyebabkan kerusakan bantaran sungai.
b.      Menjaga Debit Air Sungai
                 Konservasi daerah hilir daerah aliran sungai juga dimaksudkan guna menjaga stabilitas debit air sungai. Debit suatu sungai sangat dipengaruhi oleh ekosistem disekitarnya. Keserasian ekosistem suatu daerah aliran sungai dapat menjaga debit air didalamnya, sehingga kekeringan di kawasan sekitar daerah aliran sungai dapat diminimalisir.
c.       Pencegahan Kekeringan
                 Konservasi ekosistem daerah aliran sungai dimaksudkan untuk menjaga kelestarian ekosistem di sekitarnya, dengan cara menjaga debit air di sungai tersebut. Semakin sedikitnya debit air dapat mengancam kekeringan di lahan pertanian di sekitar daerah aliaran sungai tersebut.

            Daerah Aliran Sungai Jatinegara merupakan kawasan penyangga keberlangsungan ketersediaan air di empat Kecamatan meliputi: Kecamatan Gombong, Kecamatan Buayan, Kecamatan Kuwarasan, dan Kecamatan Puring. Sungai Jatinegara merupakan sumber pengairan lahan pertanian di empat Kecamatan tersebut, terutama Kecamatan Buayan dan Kecamatan Kuwarasan.
            Kelangsungan ekosistem di DAS JATINEGARA menjadi sesuatu yang sangat di perhatikan hal tersebut dikarenakan dalam rentang tahun 1991-2011, hilir DAS Jatinegara mengalami kerusakan yang parah, Puncaknya tahun 2005 dimana di Indonesia  mengalami La Nina, debit Air di Sungai Jatinegara sangat melebihi kapasitas debit sungai tersebut. Akibatnya tanggul sungai jebol di berbagai kawasan seperti tanggul di Desa Tambaksari Kecamatan Kuwarasan jebol sepanjang tiga meter yang menyebabkan banjir di beberapa desa di kecamatan Kuwarasan diantaranya Desa Tambaksari, Desa Purwogondo, Desa Kamulyan, dan Desa Sidomukti. Wilayah Kecamatan Buayan tanggul jebol di Desa Rogodadi, akibatnya banjir merendam desa disekitarnya meliputi desa Rogodadi, dan Desa Buayan. Di wilayah Kecamatan Puring tanggul jebol sepanjang dua meter dan merendam desa Sampang dan lahan pertanian di Desa Weton Kulon.
            Jebolnya tanggul di sungai Jatinegara tersebut disebabkan karena kurang kuatnya tanggul dan tinggi tanggul yang hampir sama dengan dataran di samping kanan kirinya. Akibatnya saat debit air meningkat tanggul tersebut tidak kuat menahan laju air sehingga jebol. Jebolnya tanggul yang menyebabkan banjir tersebut merusak ekosistem di sekitarnya.
            Intensitas bajir yang sering terjadi di ekosistem hilir Daerah Aliran Sungai tersebut menunjukan adanya kerusakan di ekosistem hilir Daerah Aliran Sungai Jatinegara. Upaya konservasi di kawasan hilir Daerah Aliran Sungai Jatinegara dilakukan dengan cara penanaman tanaman keras di kawasan bantaran sungai, melakukan pembersihan sungai yang dilakukan oleh tenaga kerja yang dibiayai oleh pemerintah daerah. Memperbaiki saluran irigasi permanen yang berfungsi mengalirkan air dari sungai ke lahan pertanian. Upaya-upaya tersebut menjadi salah satu upaya pengembalian kealamian atau konservasi ekosistem hilir Daerah Aliran Sungai Jatinegara.

SIMPULAN

            Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berintegrasi sehingga membentuk suatu kesatuan. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama.
            Daerah Aliran Sungai Jatinegara adalah suatu kawasan di sepanjang aliran sungai jatinegra yang mengalir dari kawasan barat Kabupaten Kebumen. Hulu sungai ini berada di desa jati kecamatan Rowokele kabupaten Kebumen dan berbuara di desa suwuk kecamatan Puring kabupaten Kebumen. Daerah aliran sungai Jatinegara melintasi lima kecamatan yaitu: kecamatan Rowokele, kecamatan Gombong, kecamatan Buayan, Kecamatan Kuwarasan, dan kecamatan Puring.
            Kelangsungan ekosistem di DAS JATINEGARA menjadi sesuatu yang sangat di perhatikan hal tersebut dikarenakan dalam rentang tahun 1991-2011, hilir DAS Jatinegara mengalami kerusakan yang parah, Puncaknya tahun 2005 dimana di Indonesia  mengalami La Nina, debit Air di Sungai Jatinegara sangat melebihi kapasitas debit sungai tersebut.
Upaya konservasi di kawasan hilir Daerah Aliran Sungai Jatinegara dilakukan dengan cara penanaman tanaman keras di kawasan bantaran sungai, melakukan pembersihan sungai yang dilakukan oleh tenaga kerja yang dibiayai oleh pemerintah daerah. Memperbaiki saluran irigasi permanen yang berfungsi mengalirkan air dari sungai ke lahan pertanian. Upaya-upaya tersebut menjadi salah satu upaya pengembalian kealamian atau konservasi ekosistem hilir Daerah Aliran Sungai Jatinegara.

DAFTAR PUSTAKA

Askdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengolahan Daerah Aliran Sungai.     Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.
Hardjowigeno, Sarwono. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedagogis. Jakarta: Akademika Presindo.
Sartohadi, J. 2005. Terapan Geomorfologi dalam Pengolahan Sumberdaya Air.     Jurnal Alami vol 12 Nr. 1 tahun 2007. ISSN: 0853-8514
Sutardji. 2009. Sumberdaya Alam. Semarang: Jurusan Geografi UNNES.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop