Halaman

Senin, 15 April 2013

Pesimis Vs Optimis



Setiap hari saya dilanda kegalauan, bingung, puing-puing, dan semuanya terlihat semu dan setengah-setengah. Kehidupan itu sama halnya dengan permen nano** ada kadang manis sejenak, berlanjut dengan asin, kadang merasakan pahit. Saya mengingat dengan jelas sebuah kutipan dalam drama korea, “menjadi dewasa itu berarti senyummu akan berkurang”. Sekarang saya merasakannya.

Ketika tahun ini saya ditakdirkan menjadi mahasiswa semester akhir, dimana harus mengerjakan tugas pamungkas sebagai seorang mahasiswa saya dibingungkan dengan “bagaimana saya memulai langkah dan melangkah sendiri”. Tiba-tiba muncul sebuah kata-kata, “bisakah ? pasti bisa ! harus bisa! Agggghhh.... bingungggg?????”
Saya pesimis??? Iya ! dan saya juga harus OPTIMIS ! Otimis bahwa ini adalah semester terakhir saya. Semester 8 (DELAPAN). Bisakah???? Kfjsifiasfiasjcfaosa??????? Dan saya pesimis, tapi saya harus tetap optimis!  Ini semester terkhir saya. Saya mulai melangkah dan merajut rangkaian kata mengisi lembaran-lembaran putih dengan semangat. Tapi beberapa orang mulai menggoyahkan tangan saya sehingga saya mencoba untuk memberhentikan rangaian kata-kata ku dalam lembaran kertas kitu. Beberapa orang juga mendorong saya untuk tetap merangkai kembali. Dan saya memulai lagi. Seseorang lagi mencoba mematahkan semangat saya, dan saya pun kembali terdiam. Seseorang menanamkan sikap pesimis dalam diriku dan seseorang lagi mencoba memompa kembali hingga saya kembali optimis.
Seseorang pernah mengatakan kepada saya, penyemangat sejati itu adalah saingan kita, bukan teman, sahabat, atau keluarga seperti yang kamu pikir sekarang. Penyemangat sejati adalah sangingan kita sendiri”, kamu tau mengapa???? Karena saingan kita itulah yang terus memompa semangat kita untuk lebih baik dari nya. Karena itu saingan adalah penyemangat kita untuk selalu berusaha lebih, dan lebih lagi dari yang sebelum-sebelumnya.
Mungkin karena saya tidak pernah menganggap orang lain adalah saingan saya, apa itu sebabnya saya hidup dengan santai??? Saya terbiasa hidup mengikuti alur yang ada, tidak pernah menambah kecepatan dalam berjalan, dan mencoba untuk mencari jalan-jalan alternatif yang memudahkan saya, tapi yang pasti saya tidak pernah mencoba mundur dari semua keputusan yang sudah saya ambil, jadi saya yakin PASTI BISA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop