Perjuangan terkadang memang terasa cukup melelahkan,
menyebalkan, dan juga terkadang membuat putus asa. Tapi tetap saja masih ada
sisi lain dari perjuangan yang nanti akan dirindukan saat kita memutuskan untuk
berhenti berjuang, atau memutuskan untuk melanjutkan perjuangan yang berbeda
dari sebelumnya. Saat ini aku memang sudah berhenti berjuang dengan beberapa
rekanku itu, kami berpisah karena periode ini telah selesai dan kami harus melanjutkan untuk misi kita
masing-masing. Dan kini akupun merindukannya.
Pernah
merasakan teriknya matahari, panasnya dunia, lelah bersama, bercengkrama,
saling membully, atau hanya sekedar berdebat dan berbagi cerita. Aku masih
mengingat jelas sebuah periode dua minggu pertama yang dipenuhi dengan mengeluh, dua minggu selanjutnya
mulai menerima, dua minggu terakhir berjuang yang terasa sangat singkat. Aku
menghabiskan enam minggu berjuang untuk sebuah misi rahasia dengan enam
temanku. Kami akhirnya menyebut Tim 7. Mungkin karena personil kami yang
terdiri dari tujuh orang. Kami berasal dari latar belakang yang berbeda, tapi
pada dasarnya kami memiliki missi yang sama, yaitu: “Mengalahkan negara api”.
Hahha aku becanda. Misi kami apa ya??? Hmmm entahlah.. Mungkin mencari
pengalaman. Pengalaman? Iya, kalau orang bijak mengatakan, “carilah pengalaman sebanyak
mungkin, sebagai bekal untuk masa depan”. Bekal dari pengalaman bukan berarti
materi, mungkin hanya sebatas cerita untuk anak cucu kelak kalau si nenek atau
kakek itu pernah ini itu.. hahahaa.. tua amat !!!
Rekan
satu tim ku:
1. Bang Rahmat / Pak Bos / Pak Ketua
Dia ketua dari geng kami. Asalnya itu
Minang, berdarah Aceh, dan Alumni UNJ. Kurang lebih seperti itu. Dia tetua di
geng kami, alias paling tua makanya dia jadi ketua. Menurutku orangnya pendiam
tapi usil. Pendiam ??? Mungkin sih, atau dia hanya acting saja..
2. Yusuf/ Ucup/ “Cahyo” (katanya)
Dia anggota yang terakhir masuk di geng
kami. Si tukang tidur, si pemabuk. Maksudku mabuk kendaraan. Alumni UNY dan
berbahasa Ngapak.. hahaha sejenis denganku. Si kakak yang hanya selisih berapa
jam dariku ini, paling popular dikalangan siswa gadis.
3. Wahyu/ Peking / Koko
Si Arek Surabaya, dia yang satu bendera denganku..
setidaknya diantara kami bertujuh hanya dia yang masuk dalam lingkup anak
sosial alias IPS. Alumni Unair ini mirip si kokoh gitu, tapi aku gak tau dia
punya toko apa enggak. Diantara geng laki di tim kami, kayanya si koko ini yang
paling menjaga geng anak gadis. Setidaknya untuk urusan menyebrang jalan.
Hobinya bermesra-mesraan sama si Ucup.. Ya.. kurang lebih seperti itu.
4. Jayah
Rekan satu almamater. Alumni Unnes ini aslanya dari
Demak. Aku mengenalnya saat libur paskah 2015. Saat itu kami melakukan
perjalanan melelahkan ke Waerebo (Flores). Teman sekamar semenjak dari Bandung.
Hobinya ngerjain soal belajar dan sesekali nonton drakor. Ahh.. terkadang jug
abaca novel. Terkadang? Mungkin sering.. hahhaha
5. Ida
Si Adek besar. Dia adek tapi ya besar.. huhuhuh
mungkin aku yang terlalu pendek. Alumni Matematika UMS ini hobinya ngegame dan
ngerjain soal sama si Pak Bos. Dia jarang tertidur di tempat tugas, tapi di
minggu terakhir dia mulai pelor, nempel bisa molor alias tidur..
6. Intan
Si kurus dari Jatim. Hobinya makan, njajan, salfie,
dan yang paling juara adalah tidur. Saat gak ada kerjaan alias ada kesempatan
walau hanya sedikit dia pasti tidur. Entah di kursi, di mobil, atau yang paling
asyik di lantai. Si Iin selalu molor alias tidur. Pemilik suara paling merdu di
jagad rumah kuning ini sebenernya juga patner tidurku entah di kamar, di mobil,
atau di tempat tugas. Paling hobi ngajak jajan batagor, siomay, dll. Yang pasti
hidup jajan.
Huuhhh.. entah angin apa yang membawaku menulis
tentang mereka. Mungkin aku sedang terserang virus rindu. Rindu bercengkrama
bersama dan berbagi cerita. Teruntuk dua bulan yang menakjubkan. Terima kasih
pernah menjadi bagian dari sebuah periode pendewasaan. Berbagi rasa tentang
kebahagiaan, kekecewaan dan juga keluh kesah. Terima kasih ter untuk sebuah pertemuan dan keakraban. Perpisahan dan kerinduan. Terima
kasih dan maaf. Semoga masih bisa berjumpa atau hanya sekedar saling menyapa.
-----------------------------------------------------Di buang sayang-----------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar