Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

Jejak Tulisan itu



Dua hal di dunia ini yang membuat saya merasa sangat takut,yang pertama adalah saat saya menghitung mundur apa yang telah saya lakukan, dan yang kedua adalah saat saya menghitung maju tentang apa yang akan saya lakukan. Hari-hariku selalu dihantui oleh dua hal itu. Dan itu yang membuat hari-hariku tidak tenang.

Saya tidak tahu, apakah orang-orang juga merasakan hal yang sama seperti apa yang saya rasakan saat ini. Saya benar-benar tidak mengerti. Saya mencoba mencari tahu, terkadang apa yang saya percayai ternyata tidak selamanya menjadi benar. Dan ketika itu terjadi, suatu rahasia menjadi lebih rahasia lagi. Hal yang aku yakinin benar, tidak selalu benar. Dan hal yang saya yakini salah, ternyata tidak salah. Jadi memang benar jika pemikiran manusia ini benar-benar tidak terbatas kedalamanya maupun akhirnya,

Rabu, 25 Desember 2013

Sendiri

Semua lagu terasa hambar, drama terasa membosankan, dan kumpulan video juga terasa biasa saja.  Akhir tahun yang menjenuhkan. Saya bosan dengan aktivitas ini, saya bosan duduk sendiri dipojok ruang sempit yang semakin dingin. Saya bosan dengan menunggu, saya bosan hidup menyendiri dan sendiri. Saya benar-benar bosan dengan semua ini.

Saya suka sunyi, tapi tidak sesunyi dan sesepi ini. Saya suka meyendiri, tapi bukan berarti saya ingin benar-benar sendiri. Saya suka melakukan semuanya sendiri. Tapi untuk saat ini saya benar-benar tidak ingin melakukannya sendiri. Sepi, ini benar-benar sepi. Hari-hariku saat ini benar-benar sepi. Dua hari ini, ahhh tidakkk mungkin sampai beberapa hari kedepan... ini benar-benar sepi. Untuk pertama kalinya saya benar-benar merasakan kesepian.

Pengujung  Desember yang semakin dingin. Saya melewatinya sendiri, sunyi, sepi dan juga membosankan. Tidak ada hangatnya kebersamaan bersama keluarga, sahabat, dan juga teman bermain. Ini benar-benar sepi. Saya melewatinya sendiri. Penghujung Desember ini benar-benar dingin, memang tidak sedingin belahan bumi lain. Tapi penghujung Desemberku ini benar-benar dingin.

Selasa, 24 Desember 2013

Waktu


Jika hari ini saya masih saja gagal, maka saya akan menyiapkan satu hari berikutnya untuk mencobanya kembali, berusaha kembali, dan memperjuangkan kembali. Jika bulan inipun berlalu begitu saja, saya akan menyiapkan bulan berikutnya untuk melakukan semampu saya. Ini sama saja seperti Januari yang lalu, berganti dengan februari, melewati bulan-bulan yang berat dengan penuh kekecewaan, tapi saya tetap saja menyiapkan bulan selanjutnya untuk tetap mencoba, berusaha, dan juga memperjuangkan. Itu sama saja dengan tidak menyerah dengan keadaan. Saya melakukan apa yang saya bisa, itu saja. Dengan begitu saat saya mengenang kembali kekecewaan itu, saya tetap merasa nyaman.

Sabtu, 21 Desember 2013

Kebumen Cantik






Ini adalah Kebumen ku. Salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang eksotik. Saya suka Kebumen, saya suka kedamaian, dan juga saya suka Kebumen yang panas. 



Selasa, 17 Desember 2013

Semua Ada Waktunya


Untuk apa menyerah, untuk apa putus asa, semua sudah ada waktunya. Ini hanya tentang waktu yang pas, tentang hukum alam yang tidak bisa dihindari atau juga dicari. Semua itu tentang hukum alam yang bisa kamu usahakan. Dan impian itu, hanya tentang apa yang bisa kamu lakukan dan kamu usahakan. Itu saja, semua butuh waktu. Kita tidak bisa meraihnya jika waktunya belum tepat.

Saya hanya sedang berusaha, masih berusaha, dan akan tetap berusaha. Saya melakukan semuanya sebisa saya dan semampu saya. Saya tidak akan menghujat, meski sesekali saya masih saja mengeluh. Mungkin saya juga pernah marah dan juga menyesal. Tapi lagi lagi itulah saya, saya yang masih belum menyadari dan menikmati setiap nikmat Tuhanku.


Sepanjang hidupku saya selalu mengeluh. Mengeluh kenapa alam menakdirkan kehidupan saya seperti ini. Kenapa saya tidak seperti mereka yang saya lihat. Saya sadar, ternyata saya telah melihat sisi yang salah dalam kehidupan yang telah saya lalui, hingga saya tidak mampu mensyukuri nikmat ini.

Senin, 16 Desember 2013

Benang Merah


Sekarang saya benar-benar tahu dan mengerti. Kehidupan seseorang itu telah terikat oleh sebuah benang merah yang tidak diketahui sejauh apa benang itu teruarai dan dimana ujung dari benang itu. Takdir kehidupan yang tidak ada seorangpun yang mengetahui, tidak ada yang tahu akan seperti apa hidupnya kelak. Tuhan itu Maha, setiap orang telah dikaitkan benang merah dalam kehidupannya. Manusia itu hanya perlu mengurai benang itu dan mencari tau dimana ujungnya.

Tidak mudah memang untuk sekedar mengurai benang itu, tapi jika kita sadar, sebenarnya kita juga sedikit demi setikit telah mengurai benang itu dan berjalan menyusuri benang itu juga. Benang merah saya dan anda tentu saja berbeda, maka dari itu jalan kita juga berbeda. Terkadang kita berdiri ditempat yang sama, melihat hal yang sama, memupuk mimpi yang sama, mengais harapan yang sama, memulai hal yang sama, tapi bukan berarti kita akan sampai dipenghujung tempat itu di waktu yang sama pula. Ada permainan alam yang mengendalikan langkah kita.

Sabtu, 14 Desember 2013

Kemarahan = Semangat


Beberapa hari yang lalu, saya telah menghentikan kemarahan dan kekecewaan saya menjadi rasa ikhlas menerima kenyataan. Saya menjadi orang yang ikhlas menerima takdir, tapi saat ini tidak. Saya ingin mempunyai rasa marah itu. Saya benar-benar menginginkan rasa marah dan kekecewaanku itu muncul lagi. Dua hari saya menjadi orang yang ikhlas dan hanya menerima begitu saja takdir yang ada dihadapan mata. Tapi ternyata menjadi orang yang ikhlas itu menyebalkan, saya tidak mempunyai semangat untuk melangkah, bahkan saya juga tidak mempunyai kekuatan untuk melangkah.

Sekarang saya sadar, kenapa Tuhan menciptakan perasaan marah dan kecewa ke umatnya. Rasa marah dan kecewa itu adalah penyemangat terhebat untuk manusia. Rasa  marah itu yang menjadikan manusia itu bangkit, dan rasa kecewa itu yang membuat manusia itu bersemangat untuk memulai lagi. Saat manusia menjadi orang yang ikhlas dan menerima takdir begitu saja, manusia akan merasakan kekosongan dalam hidup.


Lebih baik jangan membunuh rasa marah, kecewa, dan juga kerakusan anda. Marah, kecewa, dan rakus, akan mengantarkan manusia pada kekuatan dan semangat yang luar biasa. Saat saya marah, kecewa, dan juga rakus, ternyata saat itu pula saya mempunyai kekuatan dan semangat yang luar biasa.

Kamis, 12 Desember 2013

Tingkatan Hubungan “Kata Reply 1997”


Terkadang seseorang yang mengatakan kita untuk tidak pergi, mungkin di dalam hatinya yang terdalam mereka menginginkan kita untuk pergi. Dan terkadang lagi, seseorang yang mengatakan kita untuk pergi, di dalam hatinya sebenarnya sama sekali tidak menginginkan kita pergi. Perasaan manusia memang tidak bisa ditebak, baik kedalamannya maupun ketulusannya. Itulah kenapa masalah hati adalah bagian terumit dalam kehidupan dan hubungan antar manusia adalah hal terumit dalam silsilah kehidupan.

Seseorang pernah mengatakan bahwa “semua hubungan itu mempunyai tingkatan”. Hubungan saya dan seseorang itu adalah hubungan yang paling mudah. Suatu hubungan yang sangat mudah untuk di jelaskan dan sepertinya mudah untuk dipelihara.Suatu hubungan yang begitu saja terjadi antara teman lama. Tapi di hari itu saya sadar satu hal, ternyata hubungan kami akan menjadi salah satu yang tersulit.

DESEMBER

Desember semakin dingin. Saat ini Desemberku ditemani hujan dan kesendirian. Saya masih duduk di pojok ruang sempit yang cukup nyaman, jauh dari keramaian dan penuh dengan kedamaian. Sore ini, hujan semakin membuat udara terasa dingin. Angin yang berhembus juga cukup sejuk, aroma tanah yang menyejukan hati. Tidak ada lagi rasa marah dan kecewa, mungkin karena saya mulai mengikhlaskannya. Sudahlah hidupku juga bukan hanya tentang yang satu itu.

Mendengarkan musik, bernyanyi, memahami setiap lirik itu, dan juga menikmati hembusan angin itu, kebahagiaan yang sederhana, saya menikmatinya, dan juga saya sedikit bahagia. Saat hujan, saya menyukai hujan, saya juga menyukai angin yang berhembus. Desemberku ini, mungkin beberapa anggrekku di rumah juga akan bermekaran, saya merindukannya. Desemberku dulu, saya hanya menanti anggrek-anggrekku itu bermekaran. Desemberku saat ini, saya hanya menanti keajaiban dan merindukan Desemberku yang dulu.

(Desemberku, dan halaman rumah)

Rabu, 11 Desember 2013

Hari Ini


Menjadi orang ikhlas mungkin lebih nyaman dan tentu aman daripada menjadi orang yang rakus. Saya rakus dalam mengejar impian itu. Menjadi orang rakus itu benar-benar menyiksa. Saat itu semua organ tubuhku ini bekerja keras, saya menjadi si keras kepala dan lupa segalanya.
Saat mata dipaksa menatap layar, jari-jemari sibuk menari diatas papan, dan otak dipaksa untuk berpikir keras, telinga dipaksa untuk tidak mendengarkan apapun, dan perut dibiarkan bernyanyi. Saya pernah melakukan itu, dan yang saya hasilkan hanya coretan, lesu, lingkaran hitam di bawah mata, rambut semakin rontok, jam tidur berkurang, dan juga kepala yang terasa semakin berat.
Sejak saya menjadi orang yang rakus, saya hanya duduk di pojok kamar, pokok ruang sempit itu, dan menunggu di lorong-lorong itu. Tentu saja saya tidak sendiri, ada beberapa orang yang silih berganti menghampiriku, mereka membagikan semangat, berbagi tawa, dan juga memberikan saya tekanan yang teramat sangat yang membuat saya semakin rakus.

Halaman

Get Code

pop2

pop