Halaman

Selasa, 24 Desember 2013

Waktu


Jika hari ini saya masih saja gagal, maka saya akan menyiapkan satu hari berikutnya untuk mencobanya kembali, berusaha kembali, dan memperjuangkan kembali. Jika bulan inipun berlalu begitu saja, saya akan menyiapkan bulan berikutnya untuk melakukan semampu saya. Ini sama saja seperti Januari yang lalu, berganti dengan februari, melewati bulan-bulan yang berat dengan penuh kekecewaan, tapi saya tetap saja menyiapkan bulan selanjutnya untuk tetap mencoba, berusaha, dan juga memperjuangkan. Itu sama saja dengan tidak menyerah dengan keadaan. Saya melakukan apa yang saya bisa, itu saja. Dengan begitu saat saya mengenang kembali kekecewaan itu, saya tetap merasa nyaman.


Januari, berubah menjadi Februari, kemudian berlalu begitu saja menjadi Juli, bahkan sekarang telah menjadi Desember. Jika Desember itu berlalu begitu saja, maka akan menjadi Januari yang baru lagi. Tentu saja Januari yang lalu dan Januari yang akan datang adalah dua sisi yang berbeda. Tapi, bagiku masih ada sesosok Januari yang sama. Ini bukan tentang apa yang saya lakukan selama satu tahun ini. Januari itu, adalah sesuatu yang pernah saya kenal dan hingga kinipun saya masih mengenalnya, tepatnya hanya sebatas mengenalnya.

Kehidupan ini juga bukan tentang berapa banyak orang yang kamu kenal dan berapa banyak orang yang kamu lupakan. Terkadang kehidupan ini juga tentang seseorang atau beberapa orang yang berusaha untuk kamu lupakan, tetapi ragamu masih tetap mempertahankannya. Kehidupan ini terkadang juga ajaib, bisa jadi seseorang atau bahkan beberapa orang yang kamu lupakan itu adalah seseorang yang justru mengingat banyak tentang mu.

Lagi-lagi kehidupan ini bukan tentang 1+1 = 2, atau kehidupan ini terkadang juga bukan tentang permasalahan yang bertemu dengan jawaban. Ada orang yang berhasil, ada orang yang gagal. Ada orang yang yang merangkak untuk berhasil ada juga orang yang menyerah. Ada orang kaya, ada juga orang miskin. Ada orang miskin yang sedang mengais uang untuk menjadi kaya. Ada orang yang bahagia, ada juga orang yang menderita. Ada pula orang menderita yang sedang mencoba mensyukuri nikmat itu. Kehidupan ini adalah milik orang yang menikmatinya.

Saya juga telah mencoba menikmatinya. Sesekali saya bahagia, tapi karena beberapa hal terkadang  merasa menjadi orang yang paling menderita. Terkadang saya ingin mejadi perempuan dewasa, tapi untuk beberapa hal saya mempertahankan menjadi perempuan manja. Terkadang saya menjadi sosok yang penuh rasa syukur dan menerima apapun takdir itu begitu saja, tapi terkadang saya menjadi sesosok penghujat dan penuh amarah. Terkadang saya menjadi terbuka dan penuh tawa, tapi terkadang saya kembali menjadi pribadi yang tertutup dan diam tanpa suara.


Saya juga tidak mengerti kenapa saya bisa seperti ini. saya yang pemarah, saya yang sering putus asa, saya yang pendiam, saya yang penghujat, dan saya...saya... saya... yang lain-lain. Saya tidak tahu kenapa saya bisa seperti ini. Mungkin ini soal kedewasaan, dewasa itu soal waktu. Dan saya juga tidak tahu kapan saya menjadi orang dewasa dan jujur. Menjadi orang dewasa yang jujur adalah sesuatu yang paling sulit di dunia ini, karena waktu juga tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Mungkin saat waktu berlalu begitu saja, saya akan melewati fase dewasa ku itu begitu saja. Dan bisa saja ketika nantinya saya tersadar, saya telah tumbuh menjadi tua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop