Menjadi orang
ikhlas mungkin lebih nyaman dan tentu aman daripada menjadi orang yang rakus. Saya
rakus dalam mengejar impian itu. Menjadi orang rakus itu benar-benar menyiksa. Saat
itu semua organ tubuhku ini bekerja keras, saya menjadi si keras kepala dan
lupa segalanya.
Saat mata
dipaksa menatap layar, jari-jemari sibuk menari diatas papan, dan otak dipaksa
untuk berpikir keras, telinga dipaksa untuk tidak mendengarkan apapun, dan
perut dibiarkan bernyanyi. Saya pernah melakukan itu, dan yang saya hasilkan
hanya coretan, lesu, lingkaran hitam di bawah mata, rambut semakin rontok, jam
tidur berkurang, dan juga kepala yang terasa semakin berat.
Sejak saya
menjadi orang yang rakus, saya hanya duduk di pojok kamar, pokok ruang sempit
itu, dan menunggu di lorong-lorong itu. Tentu saja saya tidak sendiri, ada
beberapa orang yang silih berganti menghampiriku, mereka membagikan semangat,
berbagi tawa, dan juga memberikan saya tekanan yang teramat sangat yang membuat
saya semakin rakus.
Hari ini saya
sendiri, saat ini matahari tidak membagikan banyak semangat. Saya masih terjaga
dan hanya diam. Hari ini saya tidak ingin rakus. Tapi saat saya berhenti
menjadi orang yang rakus, saat itu pula yang saya lakukan hanya meratapi nasib.
Nasib kerakusanku yang tidak membuahkan hasil.
Entah kenapa
hari ini saya benar-benar lelah dengan semuanya. Saya lelah dengan aktivitas
itu. Tapi kenapa saat saya berhenti sejenak dan menutup lembaran-lembaran
kertas itu saya merasa kosong. Mungkin karena saya tidak melakukan aktivitas
apapun yang dapat membuat saya melupakan sejenak beban itu. Bahkan ketika hari
ini saya ingin meninggalkan sejenak beban itu, otak saya masih tetap mendapat
tekanan yang sangat berat.
Hari ini saya
berpikir keras tentang apa yang bisa saya lakukan. Dan akhirnya saya hanya bisa
melakukan ini. Sekedar menulis apa yang sedang saya rasakan dan terkadang mendramatisir
setiap tulisan saya. Tulisan ini, mungkin tidak ada manfaatnya bagi siapa yang
membacanya, tapi lewat tulisan ini, saya merasa sedikit lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar