Menulis lagi,
mencoba memulainya dari awal. Memompa kembali semangat-semangat yang masih
tersisa. Menyesali itu bukan akhir yang baik. Seorang teman dari masa lalu saya
mengatakan “jika kamu hidup dengan penyesalan, bukankah itu hanya menambah
beban di hidupmu, lebih baik kamu memotivasi diri sendiri, karena itu lebih
bijak daripada hanya sekedar menyesalinya”. Saya pernah kecewa dan juga
menyesalinya. Saya akan menjadikan kekecewaan ini sebagai kekuatan. Seseroang
itu juga pernah mengatakan “Bagi seorang pemenang, kekecewaan akan memberikan
inspirasi pada mereka untuk terus belajar, dan mengambil tindakan yang lebih
baik lagi”. Saya akan mencobanya.
Melangkah
sedikit demi sedikit mungkin lebih baik daripada banyak dan kamu tidak
mendapatkan manfaat dari perjalanan itu. “Saya hanya berusaha menerima,
menikmati, dan mensyukuri perjalanan ini. Karena semua akan ada akhir, baik itu
akhir yang sesuai ataupun yang tidak, saya juga harus menerimanya”. Menjadi
jujur untuk diri sendiri dan memotivasi diri untuk bisa melangkah lebih jauh
lagi.
Mencoba
mengerti dan mengartikan setiap langkah yang akan saya lalui, walau “terkadang
apa yang kita artikan, belum tentu sama dengan pesan yang ingin disampaikan”.
Saya akan tetap mencoba dan mempelajarinya. Semua akan ada akhir. Dan itu
senjata pamungkas saya untuk tetap mencobanya sampai akhir. Pura-pura tidak
peduli dengan akhir apa yang akan alam takdirkan. Saya akan melakukannya sampai
akhir.