Menulis lagi,
mencoba memulainya dari awal. Memompa kembali semangat-semangat yang masih
tersisa. Menyesali itu bukan akhir yang baik. Seorang teman dari masa lalu saya
mengatakan “jika kamu hidup dengan penyesalan, bukankah itu hanya menambah
beban di hidupmu, lebih baik kamu memotivasi diri sendiri, karena itu lebih
bijak daripada hanya sekedar menyesalinya”. Saya pernah kecewa dan juga
menyesalinya. Saya akan menjadikan kekecewaan ini sebagai kekuatan. Seseroang
itu juga pernah mengatakan “Bagi seorang pemenang, kekecewaan akan memberikan
inspirasi pada mereka untuk terus belajar, dan mengambil tindakan yang lebih
baik lagi”. Saya akan mencobanya.
Melangkah
sedikit demi sedikit mungkin lebih baik daripada banyak dan kamu tidak
mendapatkan manfaat dari perjalanan itu. “Saya hanya berusaha menerima,
menikmati, dan mensyukuri perjalanan ini. Karena semua akan ada akhir, baik itu
akhir yang sesuai ataupun yang tidak, saya juga harus menerimanya”. Menjadi
jujur untuk diri sendiri dan memotivasi diri untuk bisa melangkah lebih jauh
lagi.
Mencoba
mengerti dan mengartikan setiap langkah yang akan saya lalui, walau “terkadang
apa yang kita artikan, belum tentu sama dengan pesan yang ingin disampaikan”.
Saya akan tetap mencoba dan mempelajarinya. Semua akan ada akhir. Dan itu
senjata pamungkas saya untuk tetap mencobanya sampai akhir. Pura-pura tidak
peduli dengan akhir apa yang akan alam takdirkan. Saya akan melakukannya sampai
akhir.
Saya juga
tidak tahu akan berakhir seperti apa, saya akan menjadi apa, atau apa yang akan
saya lakukan setelah ini. saya tidak perduli. Saya hanya ingin mengakhiri
perjalanan ini, sehingga saya bisa menempuh perjalanan yang baru. Saya akan
melakukan sebisa saya.
Perjalanan ini
ternyata sudah cukup lama saya tempuh, dan ketika saya tersadar, ternyata waktu
juga telah banyak berlalu. Saya melewati periode waktu perajalanan ini dengan
pertemuan dan perpisahan. Dalam periode perjalan ini saya juga mengalami
kekecewaan dan juga kegagalan. Seseorang itu juga pernah mengatakan “saat kita
mengalami kekecewaan, kekalahan, dan juga kegagalan, maka kita bisa menggunakan
pertanyaan “Apa yang bisa saya pelajari dari kejadian ini?” itu salah satu cara
terbaik untuk memotivasi diri sendiri sehingga perjalanan selanjutnya bisa
lebih baik lagi.
Dan di akhir
saya menulis ini saya tersadar. Ini bukan tentang memotivasi diri adalah
kegiatan yang terbaik yang bisa lakukan untuk kembali bangkit. Saya melupakan
satu hal, saya melupakan bahwa “kita harus percaya Tuhan akan mengiringi
langkah kita, menjadi sumber semangat kita, dan juga menjadi sumber semangat
lain selain doa dari orang tua kita”. Semua akan ada akhir, dan setiap akhir
dari perjalanan yang sudah kita tempuh dengan segenap usaha terbaik menurut
kita, kita juga harus menerimanya baik itu akhir yang sesuai dengan impian
ataupun tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar