Saat harapan
hanya sebatas harapan, dan kenyataan yang ada telah memupuskan harapan itu,
yang tersisa hanyalah sisa-sisa semangat dan juga kemarahan. Saya merasakan itu
dan saya juga marah. Saya sudah berjalan cukup lambat, bahkan sangat lambat. Dan
sepanjang perjalanan panjangku selama 11 bulan 5 hari ini saya juga berpikir,
bahkan saya berpikir sangat keras. Saya berpikir cara untuk diri saya sendiri
dan mempersiapkan langkah yang sedikit lebih cepat. Tapi keadaan dan kenyataan
yang ada masih saja terus menahan langkahku.
Saat mengawali
di awal tahun 2013 itu, saya mengharapkan saya mampu menyelesaikan sebelum
akhir tahun. Tapi lagi-lagi ini hanya harapan saya, dan kenyataan saya saat ini
adalah saya masih belum mampu menyelesaikan ini, bahkan ketika bulan paling
buncit ditahun 2013 ini semakin berlalu.
5 Desember,
2013. Hari ini saya menangis. Saya merasa putus asa dengan harapan dan impian
saya itu. Saya marah pada diri saya sendiri yang masih saja menjadi orang yang
bodoh. Ini sudah yang kedua kali, dan sepertinya saya akan melewatkannya lagi. Mungkin
saya hanya akan jadi saksi keberhasilan mereka. Hari ini saya masih menjadi
manusia yang lupa untuk bersyukur.
Saya masih
marah, kenapa saya tidak bisa seperti mereka? Mungkin waktu itu saya memulainya
lebih awal dari mereka, kenapa saya masih saja tertinggal? Sebegitu lambatkah
jalan saya? Kenapa? Kenapa? Kenapa?