Mentari pagi menyapaku dari balik jendela. Membuka
mata dan menarik nafas panjang. Masih ada sisa mimpi semalam yang mengganggu
pikiranku. Nampak seperti ada hati yang terluka. Seperti mendapatkan sebuah
sihir, ingatanku kembali tentang masa itu.
Merindukannya? Sangat merindukan. Jadi kumohon
jangan ijinkan hatiku kembali merindukannya. Ini sangat melelahkan, sama
seperti sebuah cinta tak terbalas, dan cinta yang tersampaikan. Jadi kumohon
jangan ijinkan aku merindukannya.
Air mata jatuh setiap kali aku merindukanmu. Memang
tidak banyak waktu yang telah aku lewati bersama kenangan itu. Tapi kenapa ini
melelahkan. Menyedihkan? Sangat menyedihkan jika itu hanya untuk dikenang
sepanjang perjalanan kehidupanku selanjutnya. Haruskah aku memberanikan diri
mengucapkan selamat tinggal?
Hatiku masih saja memberikan ruang untukku
merindukannya. Ini benar-benar melelahkan. Aku menyukainya. Menyukai tentang
semuanya. Jadi bagaimana mungkin aku mengucapkan selamat tinggal. Hatiku masih
merindukannya, otakku msaih berimajinasi dengannya, dan jemariku masih saja
bercerita tentangnya. Ini benar-benar menyedihkan. Jadi kumohon jangan ijinkan aku mendukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar