Aku tidak pernah tahu semenjak kapan aku hidup dengan sejuta keulahan. Ada saja yang membuat bibir ini selalu berucap keluh setiap saat. Jemariku merangkai kata, hatiku gemetar, dan akhirnya air mata ini selalu saja mengalir. Menangis dalam diam. bercerita dalam kebisuan. Tersenyum dalam kepura-puraan, nampak bahagia dengan berbagai ekspresi muka dalam media sosial.
Menjadi naif dan semakin naif dengan keadaanku saat ini. Seperti menggunakan topeng. Aku bisa merubah ekpresiku. Hati berkata apa, muka menampilkannya berbeda. Terkadang aku mengatakan aku membencinya, tapi hatiku berkata lain.. aku benar-benar menyukainya. Mengatakan aku menyukainya, tapi hatiku hanya tidak ingin membuatnya terluka.
Lelah dan sangat melelahkan. Meski aku tidak lagi menempuh perjalanan panjang menaiki dan menuruni bukit. Tapi kenapa hari-hariku kini begitu melelahkan?
Berpura-pura tabah, menjadi sosok kuat dalam dunia cerita "katanya" tapi tetap saja, aku lemah dan menjadi semakin lemah dengan keadaan saat ini. Entah mengapa aku berpikir terlalu banyak yangmengikat ruang gerakku. Melahkan dan kembali berakhir dengan tangisan yang entah apa yang sedang aku tangisi.
Terkurung dalam sangkar emas? Bukan bukan sangkar emas. Emas terlalu mewah untukku. Hanya saja enggan untuk semuannya. Terlihat seperti ketakutan sosial. Iya.. tekanan sosial yang membuatku seperti ini. Berpura-pura tidak mendengar, tapi mata ini juga melihat. Berpura-pura tidak tahu, tapi aku mengetahuinya. Berpura-pura tidak terjadi apa-apa tapi ini menyakitkan. Untuk beberapa hal aku terluka.
Menjadi tua adalah hukum alam. Menjadi dewasa katanya itu merupakan sebuah pilihan, Aku telah memilih mencoba menjadi dewasa. Semakin banyak hal-hal kecil yang aku ketahui dan itu masih membuatku tidak nyaman. Kenyataan-kenyataan kehidupanku, keluargaku, sahabatku, ataupun seseorang yang tanpa sengaja aku kenal, sungguh membuatku semakin tidak nyaman. Membencinya? Rasanuya ingin sekali aku membuang semuanya. Aku tidak membencinya, hanya saja aku mulai enggan dengan urusannnya. Aku bisa tubuh menjadi pengecut jika aku membencinya. Tapi tetap saja, aku masih enggan.
aku tidak tahu sampai kapan aku hidup dengan topeng yang aku ciptakan sendiri. Terkadang aku ingin sekali menjadi jujur untuk diri sendiri. Tapi ternyata "Menjadi orang dewasa dan jujur adalah hal yang paling sulit di dunia ini"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar