Halaman

Kamis, 24 September 2015

Pulau Flores #Part "2 Ruteng (KOTA)"

SM3T Unnes Angkatan IV Penempatan Kabupaten Manggarai

Ruteng. Aku yakin banyak orang yang masih merasa asing dengan kata “Ruteng”. Dibandingkan dengan Labuhan Bajo, Kota Ruteng kalah pamor daripada Labuhan Bajo yang terkenal dengan tempat  transit sebelum tracking kece di Taman Nasional Komodo. Tapi Ruteng???

Secara umum saya lebih suka Ruteng. Kenapa? Hawa dingin, kabut dingin (Bukan Kabut Asap lohh yaa), udara segar, kesunyian, dan juga tata ruang kota yang lebih rapih dan indah. Puncak musim kemarau adalah titik terdingin kota ini. Kabut dengan indahnya menyapa setiap harinya dan menambah kesejukan kota ini. Kalian bisa bergaya ala Korea disini. Memakai jaket tebal dan syal ala korea. Dan dijamin tidak salah kostum. Banyak sekali dijumpai orang-orang memakai baju tebal. Di kota ini juga banyak dijumpai toko-toko yang menjual baju-baju bekas dari LN. Aku menyebutnya Awul-awul atau bisa juga disebut “Mol” bukan “Mall” loh yaa... Mol alias Molak-Malik. Jadi kamu harus bener-bener teliti saat kamu berencana membeli baju-baju bekas itu.


Kota Ruteng merupakan ibu kota dari Kabupaten Manggarai. Mayoritas penduduknya beragama Katolik. Gereja-gereja Katolik dengan mudahnya di jumpai di Kota ini. Salah satunya adalah Katedral lama. Aku tidak tahu nama lengkapnya apa. Tapi konon Katedral ini telah berusia lebih dari 100 tahun.



Meski Mayoritas beragama Katolik, bukan berarti disini tidak ada masjid. Ada 2 Masjid besar disini. Aku sering menyebutnya Masjid Kumba dan Masjid Motangrua. Masjid Kumba merupakan masjid yang menjadi tuan rumah untuk berbagai acara besar kegamaan dalam Islam. Tempat sholat id dan sholat jumat. Masjid Motangrua, saya hanya mengetahui tempat ini sebagai tempat sholat lima waktu dan pengajian. Mungkin karena lokasinya yang -dekat sekali dengan pusat kota (Alun-alun) jadi tempat ini tidak digunakan saat hari-hari besar.

Majid Kumba, Aku mengunjunginya sejumlah berapa kali aku ke Kota Ruteng

Suasana Idul Adha Tahun lalu. Tahun ini sipemilik blog udah kembali ke keluaraga

Gadis AKPP di depan Rumah PD

Waw.... Pipikuuuu. AKPP versi Syantunnnn....

Narsis di pinggir jalan setelah sholat id.. upsss yayu niu.. maaf
Masjid Motang Rua, tempatku curhatku kalau berkunjung ke Kota


Kota ini juga memiliki bandara. Levelnya lebih sepi dari Bandara Komodo- Labuhan Bajo. Bandara ini buka mulai pukul 06.00 WITA, dan sering sekali bandara ini hanya menerima satu kedatangan dan pemberangkatan. Rute penerbanganya Kupang- Ruteng, Ruteng- Kupang. Dan pesawat andalannya adalah TRANS NUSA.
Bandara Ruteng
Pesawat Trans Nusa. Waktu itu lagi Nganter ALen




Pasar Kota Ruteng. Di sini aku menjumpai banyak sekali pedagang yang justru bukan asli Manggarai bahkan Flores. Orang-orang Jawa, Bima, dan Makasar mendominasi pasar ini. dan di pasar ini saya bisa menggunakan bahasa jawa dengan leluasa dan menawar barang dengan trik jawa. Hahahahaha... yang unik dari masyarakat dan kehidupan pasar disini adalah harga yang ditawarkan. Pembelian dan harga barang mudah sekali di tebak. Jika harga satuan per barang seperti sayuran umumnya dalam hitungan 5rb, 10rb, 15 rb, 20rb, dst. Harga bawang merah-bawah putih selama satu tahun keisaran per kg nya sekitar 20-25rb. Begitu juga dengan kentang, wortel, buncis, dll yang bisa di beli dalam satuan kg, harganya kisaran 10-20rb. Mau beli Ayam? Jangan harap kamu bisa membeli dalam satuan kg atau hanya beli ceker, sayap, jeroan saja, atau dada. Kamu harus membeli satu ayam utuh yang harga per-ekornya tergantung besar kecilnya si ayam.

Anak Pasar 
  
Penari Caci
Keramaian Kota Ruteng. Dibalik sepinya Kota Ruteng, ada juga sebuah masa dimana orang-orang banyak berkumpul dan menjadikan kota ini hidup. Iyaa... Parade peringatan kemerdekaan Indonesia. Ada sebuah karnaval dan pameran di bulan Agustus. Behubung kepulanganku di undur, aku bisa melihat ramenya kota ini saat karnaval dan pameran pembangunan tgl 20 Agustus kemarin.
Karnaval 

Bapak Bupati dan Caci Kecil

Upacara Penurunan Bendera.... Mungkin Si bendera lelah digantung.

Dibandingkan dengan Labuhan Bajo, kota ini merupakan kota yang paling sering aku kunjugi selama satu tahun di Flores. Maklum kota ini bisa di kunjungi hanya dengan satu jam perjalanan menggunakan motor. Dan di kota ini pula, aku berbelanja sembako dan jajanan. Disini ada sejenis swalayan. Tapi jangan tanya ada Indo** atau Alfa**, KF*, jelas sekali tidak ada L
Tempat-tempat Kekinian di Ruteng 
BNI yang gak ngantri 
Tempat Pembelian Amunisi

Tempat dimana logistik dari jawa sampai di tangan anak-anaknya

Upss... tutup

Sepi... padahal sudah jam 07.00 WITA


Dibuang Sayang

Upsss.... Berdiri Sama Tinggi



Anak Jalanan




Sebelum ke tempat Penerjunan

Mel... kamu tersepona dengan mbak novi??

Karena hidup seasyik jalan kaki.. Aku rindu jalan kaki :( 

Pagi yang aku rindukan


Pagi



TERIMA KASIH DIKTI UNTUK KOTA RUTENG YANG SEJUK DAN MENUSUK






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman

Get Code

pop2

pop