Setelah perjalanan satu tahun yang menakjubkan, hampir
saja saya kehilangan arah. Melihat kembali gambar-gambar yang telah terkumpul,
aku menangis lagi. Air mata kembali mengaburkan pandanganku. Selalu seperti
ini, ketika aku kembali melihatmu. Diam kemudian menangis lagi. Hingga tanpaku
sadari, waktu berlalu begitu cepat. Hari terus berganti, dan lagi, apakah aku
masih tetap menunggumu?
Dengan
bodohnya aku terus mencarimu. Ketika mata ini terbuka sering kali aku berpikir
aku masih tinggal di tempat itu. Air mata kembali mengalir, ketika aku menengangmu. Dan tetap saja seperti ini. Hari kembali berlalu.
Aku kembali menangis di hari ini.
Seraya berharap akan ada bahagia. Aku beranikan diri untuk mengucap selamat
tinggal. Tidak masalah jika aku tetap mengingatmu, kemudian tersenyum. Aku baik – baik saja, terima kasih
Dalam perjalanan waktu berikutnya,
mungkin kita sama-sama akan mupakan beberapa hal. Dan mungkin kau akan
melupakanku. Tapi ketika tiba – tiba kau memikirkanku. Tidak usah khawatir, disini aku baik – baik saja.
Ketika
terasa semakin menyakitkan dan aku merindukanmu. Aku harap kamu akan menjadi
angin yang menyembuhkan lukaku. Dan ketika aku meneriakan namamu di puncak bukit.
Saat itu juga aku akan tetap memelukmu erat kenangan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar