Halaman

Tampilkan postingan dengan label curhat q. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curhat q. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 September 2015

Topeng



Aku tidak pernah tahu semenjak kapan aku hidup dengan sejuta keulahan. Ada saja yang membuat bibir ini selalu berucap keluh setiap saat. Jemariku merangkai kata, hatiku gemetar, dan akhirnya air mata ini selalu saja mengalir. Menangis dalam diam. bercerita dalam kebisuan. Tersenyum dalam kepura-puraan, nampak bahagia dengan berbagai ekspresi muka dalam media sosial.

Menjadi naif dan semakin naif dengan keadaanku saat ini. Seperti menggunakan topeng. Aku bisa merubah ekpresiku. Hati berkata apa, muka menampilkannya berbeda. Terkadang aku mengatakan aku membencinya, tapi hatiku berkata lain.. aku benar-benar menyukainya. Mengatakan aku menyukainya, tapi hatiku hanya tidak ingin membuatnya terluka.

Lelah dan sangat melelahkan. Meski aku tidak lagi menempuh perjalanan panjang menaiki dan menuruni bukit. Tapi kenapa hari-hariku kini begitu melelahkan? 

Berpura-pura tabah, menjadi sosok kuat dalam dunia cerita "katanya" tapi tetap saja, aku lemah dan menjadi semakin lemah dengan keadaan saat ini. Entah mengapa aku berpikir terlalu banyak yangmengikat ruang gerakku. Melahkan dan kembali berakhir dengan tangisan yang entah apa yang sedang aku tangisi.

Menata Hati

Hancur???
Tentu saja, kehidupan ini memang banyak sekali pertemuan
Tapi kemudian satu persatu kembali menghilang
Menghilang karena kesedian, menghilang untuk kebahagiaan, atau tanpa sadar terseleksi oleh alam.
Setelah sebuah perjalanan panjang dan mengalami banyak perpisahan... 
Bagaimana mungkin kehancuran itu dihindari?
Mencoba menata kembali
Mengumpulkan sisa-sisa kehancuran dan kemarahan sebagai semangat.
Aku akan memulai sedikit demi sedikit
Kembali merangkai asa, angan, cita, dan tentu saja cinta

Takut??

Takut & ketakutan..
Entahlah...
Ada langkah yang masih tertahan.
Ada hati yg enggan bergerak
Ada harapan yg tetap diam dengan nyaman..

Nyaman??
Mungkin saja tidak
Ini hanya terlihat seolah-olah nyaman

Putus asa?
Tentu saja tidak, hanya saja sedikit realistis dengan keadaan yang ada.

Enggan?
Tentu saja tidak
Hanya saja aku masih terlalu lemah
Tidak... mungkin terlalu takut untuk melangkah dan memulai kembali

Rabu, 02 September 2015

Baik-Baik Saja ^_^

Setelah perjalanan satu tahun yang menakjubkan, hampir saja saya kehilangan arah. Melihat kembali gambar-gambar yang telah terkumpul, aku menangis lagi. Air mata kembali mengaburkan pandanganku. Selalu seperti ini, ketika aku kembali melihatmu. Diam kemudian menangis lagi. Hingga tanpaku sadari, waktu berlalu begitu cepat. Hari terus berganti, dan lagi, apakah aku masih tetap menunggumu?

Dengan bodohnya aku terus mencarimu. Ketika mata ini terbuka sering kali aku berpikir aku masih tinggal di tempat itu. Air mata kembali mengalir, ketika aku menengangmu. Dan tetap saja seperti ini. Hari kembali berlalu.

Minggu, 12 Juli 2015

Kompor Minyak & Kepompong Satu Tahun


 

 

Lagi-lagi aku bercerita tentang perjalanku yang hampir satu tahun. Bahagia, melelahkan, asyik, bosan, menyenangkan, tapi terkadang juga menyedihkan. Sepertinya.... hahahaha... Juli datang kawan. Satu setengah bulan dari sekarang aku akan berjumpa dengan jawa. Tanah kelahiran yang aku tinggalkan dari 28 Agustus tahun lalu. Merantau satu tahun? Tidak!! Kata om DIKTI ini mengabdi “Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.” Mengabdi? Sepertinya... hahaha....

Hari ini aku benar-benar bahagia. Juli benar-benar sudah datang. Akhirnya aku berada dalam akhiir perjalanan panjang satu tahun di Pulau Flores. Perjalanan panjang menjadi “Kepompong Satu Tahunpun” akan segera berakhir. Kepompong Satu Tahun?

JULI 2015


 

Hidup adalah serangkaian pilihan. Setelah kita membuka mata di pagi hari, kita mempunyai pilihan yang terbatas. Haruskah aku tidur lagi? Dari kekhawatiran tidak penting seperti itu dengan pilihan penting tentang masa depanku. Juli sudah menyapa. Dan beberapa hari ini Juli menyapaku dengan berbagai kecemasan, kekhawatiran akan masa depanku. Bagaimana jika nanti Agustus menyapaku? bagaimana dengan Agustus nanti?

Haruskah aku tidur lagi, berharap mimpi menerbangkanku pada masa dimana beban terberatku hanya bagaimana aku bisa bangun pagi dan berangkat kesekolah berseragam putih merah? Haruskah?? Tapi, matahari itu membangunganku dan menyapaku dengan kehangatan. Akankah masa depanku juga secerah dan sehangat pagi ini? Kecemasan tidak pentingpun kini berubah menjadi sangat penting.

Juli tetap saja beranjak, sedikit-demi sedikit menjadikan Agustus menjadi dekat, kemudian menjadi sangat dekat. Aku mulai berdamai dengan Juli ku. Kecemasan itu masih ada, hanya saja aku akan menjadikan itu biasa saja. Ada batas-batas kecemasan yang tiba-tiba menghilang. Dan tanpa disadari aku mulai melakukan banyak hal. Berbagi dengan keluargaku saat ini. Hidup bersama dengan kawan seperjuangan, berbagi certita dan juga kecemasan. Hampir 11 bulan kami hidup bersama. Kau tahu untuk seseorang yang hidup bersama maka harus siap satu hal, “Hidup bersama berarti batas-batas diantara kami menjadi tidak jelas” Tapi tetap saja meskipun kami menghabiskan banyak waktu bersama, pada akhirnya tetap ada beberapa hak yang tidak bisa dibagi.  Karena tetap ada hal yang lebih baik tidak diketahui.

Kamis, 25 Juni 2015

Hampir Satu Tahun di Tanah Flores


Angin semakin bertiup kencang. Hawa dingin di tanah ini semakin membekukan hariku. Meski matahari NTT semakin terik, tapi tetap saja aku merasa alam ini semakin beku. Sabana luas nan hijau mulai menampakan warna kecoklatannya. Begitupun air, sungai mulai kehilangan akalnya. Anak-anak dan gligen air mulai menghiasi jalanan. Flores mulai mengering. Ini hampir sama dengan kondisi saat pertama kali saya menginjakan kaki di bumi ini.

Depresi Tingkat Tinggi


Kau tahu ada kehidupan yang benar-benar ingin sekali aku ulang? Hmmm masa SD, sebuah periode waktu dimana beban terberatku hanya sebagtas mendapatkan nilai baik saat ulangan dan ujian. Saat ini aku telah menginjak 24 th. Suatu umur yang banyak disebut sebagai “Dewasa”. Tentu saja akarena aku sekarang bukanlagi remaja apa lagi anak-anak. Lalu, sudahkah aku dewasa?

Aku belum mampu menjawab pertanyaan itu. Terkadang aku menganggap diriku ini telah dewasa. Bagaimana tidak, saat ini bahkan aku telah melakukan sebuah perjalanan jauh yang cukup melelahkan selama satu tahun ini. Flores, sebuah pulau yang terbentang jauh dan sangat jauh dari tanah jawa. Ada banyak sisi sehingga aku menyebut diriku sendiri telah dewasa. Tapi disisi lain dari diriku aku benar-benar masih mempertahankan sisi manja anak-anak remaja. Bukan karena aku memperthankan sisi itu. Hanya saja tanpa sadar sisi itu tetap diam dan enggan beranjak dari diriku saat ini.

KATA DRAMA SIH....

Hai. Kau tau dibelahan bumi ini ada pepatah "cinta dimulai dari sebuah pertimbangan". Aku pikir aku meng-iyakannya. Kau tahu kenapa?
Tentu.  karena aku berpikir seperti itu. Cinta. Saat dulu aku remaja cinta itu sangat sederhana. Cukup karena aku suka dengan dia, hanya itu saja. Tidak ada kesempurnaan, tidak berpikir bagaimana kita harus bersama. Cinta tak beralasan. Aku hanya mencintainya karena dia itu orangnya. Tidak peduli dia ganteng, pintar, kaya, atau apalah. Cukup karena cinta itu dia. Bahkan bisa juga, meski tanpa ada komunikasi, berbicara 5 menit dalam satu tahunpun tidak pernah. Tapi itu tetap saja bernama cinta. Mungkin juga Cinta pertama  yang tidak terbalas.
Tapi tetap saja itu cinta. Cinta pertama yang akan dikenang selama hidup. Lalu bagaimana dengan cintamu sekarang?

Jungkat-jungkit


Aku pikir, aku bisa berpura-pura melupakan semuanya dan  berpura-pura tidak merindukan siapapun. Sering sekali aku hidup dengan perasaan acuh dengan apa yang ada dalam hatiku.  Melakukan segala sesuatunya sendiri. mengambil keputusan yang jauh dari kata pertimbangkan. Hidupku hanya sebatas bagaimana aku saat ini, seraya berharap kehidupanku kelak akan baik-baik saja dan bahagia.
Seseroang dari kehidupanku di masalalu mengatakan, “ada dua hal yang harus kau lakukan agar kau hidup bahagia: meminta maaf dan juga memaafkan dengan tulus”. Hanya itu dan aku telah menycobanya. Ini benar, karena saat kau tidak bisa memaafkan seseorang, pasti ada perasaan yang tertahan dalam hatimu dan itu akan membuatmu menderita. Dan aku yakin seseorang tidak akan bahagia, jika masih saja hidup dengan perasaan bersalah. Jadi aku pikir  benar jika kebagaiaan itu tentang dua hal: meninta maaf dan juga memaafkan.

Kamis, 21 Mei 2015

Bertemu kembali

Dan kau tahu bagaimana akhirnya kita bertemu? Dunia mengejutkanku dg kenyataan yg luar biasa. Dunia mempertemukan kembali saat kita telah menjadi dewasa. Setelah kami melewati banyak pertemuan dan perpisahan.
Pasti Ada alasan kenapa Tuhan mempertemukan seseorang untuk kedua kalinya. Dan aku sedang mencoba mencari tahu alasan itu. Terkadang masih ada ego yang muncul diantara kami. Semua melakukan pembenarannya sendiri-sendiri. Lalu seperti apa kami saat ini?
Sampai saat ini pertemuan itu masih sebatas kami mengetahui keadaannya. Berbagi cerita apa yang di lakukannya dan sesekali kami mengumbar angan tentang masa depan? Bersama??
Aku pikir ini terlalu dini untuk menyebut bersama atau kembali bersama. Pertemuan kami kali ini masih sebatas pertemuan di sebuah pertigaan jalan. Belum ada bayangan kita akan mengambil jalan bersama atau tetap kembali  di jalannya masing2.

Selasa, 19 Mei 2015

Jika Cinta Tinggal di Suatu Tempat



Cinta, Sarang, Love, Tresno. Beberapa kata dari beberapa bahasa yang mempunyai arti sama. Kemudian, mampukah aku mengartikannya?

Aku, si penikmat drama korea yang masih saja naif dengan kata itu. berusaha menghindar, meski sesekali aku merindukannya. Cinta dan jatuh cinta, aku merasakan dan mengalaminya. Aku mencintai keluargaku dan tentu saja aku pernah jatuh cinta. Pengalaman jatuh cinta dan perjalanan cinta yang pernah aku alami mengantarkan pada suatu kesimpulan bahwa cinta itu tinggal disuatu tempat. Cinta itu diam dan mendiami suatu tempat yang tidak bergerak. Iya, aku pikir seperti itulah cinta.

Cinta boleh saja tinggal disuatu tempat. Tapi ini berbeda dengan waktu. Dia cepat sekali berlalu. Kemudian aku menghitung mundur, berapa lama cinta itu tinggal disuatu tempat. Melangkah kembali menyusuri jejak-jejak waktu yang tanpa sadar aku melewatinya begitu saja. Hingga suatu saat aku berada dititik dimana cintaku itu tinggal. Dan aku menerima kenyataan bahwa cintaku itu sudah tidak ada di tempat itu. Cinta itu telah hilang dari sudut tempat yang dulu aku jumpai. 

Sesaat, saya menarik nafas panjang, dan kembali melihat sekitar tempat itu, berharap cinta itu hanya bersembunyi di suatu sudut lain di tempat itu. dan ternyata sama saja, di tempat itu, tidak ada lagi cinta itu. Memutuskan untuk kembali melangkah dengan bayang-bayang cinta itu. Hingga aku berkata dalam hati “Jika kita terlahir kembali di kehidupan kita selanjutnya, mari kita terlahir dengan kesamaan tempat, kedudukan, status, dan kesamaan yang membuat kita bersama. Atau Mari kita terlahir kembali sebagai seseoarang yang tidak pernah bertemu sama sekali”. Aku berharap terlahir kembali sebagai salah satu dari kedua takdir itu.

Jumat, 27 Maret 2015

Gerhana, ubi, dan senandung dalam kegelapan

Gerhana, Ubi, Kopi dan Senangdung dalam Kegelapan “Kami anak pramuka, pembela keamanan desa” itulah sepenggal senandung dalam gelapnya malam ini. Malam ini Langke Majok dan beberapa daerah di Manggarai di tempa pemadaman. Malam inipun kami hidup dalam damainya dunia. Terdengar suara nyanyian dari beberapa murid SD sedang menyanyikan beberapa lagu Pramuka. Maklum saja, tadi pagi kami ber-4 yang merupakan guru-guru SM3T di desa ini mengisi pramuka di SDK Langke Majok. Suara tersebut memecah keheningan malam. Ditemani bunyi-bunyi dari kayu yang mereka pukul-pukulkan ke kaleng rombeng semakin membah damai malam ini. Seketika kami ber-empat dari guru SM3T mendatangi asal suara itu. Ternyata di tepian jalan, sekitar 100 meter dari tempat tinggal kami. Kumpulan beberapa anak SD dan orang tua mereka. 

Duduk di tepian jalan, api unggun, Bintang, dan Gerhana bulan. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa. Sesampainya di tempat tersebut, kami langsung disambut dengan sapaan hangat dan senyuman ceria dari murid-murid kami. Melihat api, seketika kami tersadar bahwa kami memiliki beberapa ubi pemberian mama tua. Ubi bakar, secangkir kopi, dan juga alunan suara merdu anak SD menyanyikan Lagu Laskar pelangipun semakin menambah kehangatan di dinginnya malam Langke Majok. Sesekali saya menatap langit, berharap gerhana itu tidak cepat berlalu. Satu lagi pengalaman menakjubkan di tempat pengabdian. Kawan lihatlah pengabdian itu menyenangkan (

Senin, 23 Maret 2015

TERUNTUK KAWAN MASA KECILKU



20 Maret 2015, Dini hari di Flores 01.29 WITA aku masih terjaga. Berbaring seraya menatap layar kecil dan melakukan komunikasi via BBM dengan salah satu teman dari masa kecilku hingga sekarang. Dia Rian, Riani R.P, salah satu kawan dari masa kecilku yang masih tergolong sering berbagi cerita. Seperti biasanya, kita berbagi cerita tentang apapun. Bercerita semuanya, bercanda, dan juga saling memberi semangat. Entah ada apa dengan hari ini. Tiba-tiba kami sampai pada titik kerinduan akan masa lalu. Masa kecil, masa dimana terasa lucu untuk diingatnya.
Teruntuk kawan SD ku. Masihkah kalian mengingatku? Bagaimana kabar kalian? Tahukah kalian, kali ini aku menyapa dari Flores? Dimana sekarang kalian tinggal? Aku benar-benar rindu. Rindu keluarga, kawan, dan juga tanah jawa. Pernahkah kalian mengingat kembali kala SD? Masa dimana kita masih lugu dan lucu?

Senin, 04 Agustus 2014

Lee You Ni


“Lee You Ni”.. apa kalian pikir aku menulis tentang korea dan aku link-kan ke kalian? Ohhh... Bukan-bukan, ini tentang kalian... ahhh bukan-bukan... ini tentang aku dan kalian. Okey....
Hehehehe kalian,, apa kabar???? Kulel ssi, aku harap berat badanmu naik. Yuyu ssi: Apa kabar dengan keluarga si Blue?? Kunil ssi: How are you? Kekekkekek. Yyaaa... yaya..yaaa.... jangan menertawakan tulisan ini. aku benar-benar tulus. Aku melewati puluhan kali menghapus dan menulis lagi kata demi kata. Yahh walau jauh dari sempurna. Yang jelas aku tidak membutuhkan koreksi dari kalian apa lagi nilai D seperti yang Baek Seung Jo berikan ke Oh Ha Ni... kkekkekkkekkee... Cukup baca.. dan apa yang kalian rasakan cukup simpan di dalam hati.. arraseo!!!


Minggu, 11 Mei 2014

26 Februari 2014


26 Februari 2014, saya genap berusia 23 Tahun dan saya di Wisuda dihari itu. 26 Februari, dihari itu saya bertambah tua dan juga bertambah nama. 29 Januari-26 Februari, aku lalui begitu saja. tentu saja mulai timbul kecemasan yang luar biasa. Bagaimana setelah 26 Februari? Bagaimana kehidupanku selanjutnya?

Untuk hari Wisuda + Ulang Tahunku itu saya mencoba lebih bijak, terutama untuk urusan finansial. Untuk merencanakan 26 Februariku itu, saya membuat keputusan untuk menekan jumlah pengeluaran. Saat itu saya memutuskan untuk tidak menggunakan jasa salon untuk menunjang penampilan saya saat wisuda. Itu salah satu cara saya berhemat. Niatan itu dipandang sebelah mata oleh beberapa orang disekitar saya, tentusaja ini berkaitan dengan Moment yang katanya “Sekali dalam seumur hidup”.  Bukankah setiap detik, menit, jam, tidak pernah terulang, jadi apa bedanya dengan moment wisuda? Nanti, jika saya ada limpahan rejeki, jika saya sudah menghasilkan uang sendiri, saya akan melakukan apasaja yang menyenangkan untuk diri saya sendiri. Saya akan lebih manusiawi pada diri saya sendiri, saya akan memperlakukan diri saya sendiri seperti halnya orang lain. Tapi Untuk saat itu, saya yang masih merengek meminta uang dari orang tua, saya yang masih mengemis uang dari orang tua, dan saya yang baru menyandang status PENGANGGURAN. Saya pikir akan lebih bijak jika saya memanfaatkan uang pemberian orang tua dengan sesuatu yang berguna bukan hanya satu hari itu.

Jumat, 09 Mei 2014

29 Januari 2014


Saya pikir hidupku waktu itu cukup keren. Tahun lalu,  Oktober 2013. Saya mempunyai sebuah harapan yang sekarang sudah terwujud. Iya kala itu, saya berdoa dan memohon untuk bisa lulus sebelum 29 JANUARI 2014. Dan ternyata harapan itu menjadi kenyataan, iya... saya sudah dinyatakan LULUS dan tercatat bukan mahasiswa Geo Unnes lagi, tepat satu hari sebelum 29 JANUARI 2014.  Ya, saya sudah lulus dan saya bukan mahasiswa. Lega, perjuangan panjang melelahkan itu berkahir. Berakhir. Waktu itu saya hanya berpikir perjuangan itu berakhir.



29 Januari 2014. Waktu masih menunjukan 00.01 WIB. Waktu itu saya masih terjaga di sudut ruang kecil, dan menatap layar yang menampilkan dunia yang selama ini menghiburku. Yaaa... 28 Januari yang merupakan akhir, telah berlalu dan saya menyadari itu. Ketika 29 Januari menggantikan 28 Januari yang telah berakhir, saat itu saya tersadar bahwa 29 Januari 2014 merupakan awal, awal dari semuanya. Hari itu, hari dimana saya bahkan lupa bagaimana mengucapkan kata SELAMAT bahkan untuk diri saya sendiri yang telah berhasil LULUS.

Rabu, 15 Januari 2014

Saya Menunggu, Tapi Menunggu itu Tidaklah Mudah



Menunggu itu bukan tentang berapa menit, jam, hari, minggu, bulan, atau tahun. Ini hanya tentang kemampuan dan kemauaan saya. Selama saya merasa mampu dan mau, maka lama atau tidaknya itu saya akan tetap menunggu. Menunggu itu juga bukan cara termudah yang dilakukan seorang pejuang atau bahkan pecundang. Mengunggu itu juga bukan cara terbodoh yang dilakukan seseorang yang tidak mau bekerja keras. Karena menunggu itu tidaklah mudah.

Saya sering menunggu, menunggu seseorang, menunggu banyak orang, dan menunggu sebuah takdir kehidupan. Menunggu itu tidak mudah. Menunggu itu adalah sebuah pekerjaan penuh dengan harapan dan keputus-asaan. Menunggu itu terkadang tentang sebuah keikhlasan menerima hasil akhir dari apa yang telah diusahakan dan diperjuangkan. Terkadang lagi menunggu itu juga bukan seberapa banyak waktu dan uang yang telah kamu habiskan dalam proses itu. Karena terkadang menunggu itu adalah alasan untuk mempertahankan sesuatu yang telah dilakukan dan tentunya diusahakan.

Selasa, 14 Januari 2014

Kwak Dong-Yeon (Young Shin Jung Tae) Profile

Orang yang terlahir tampan ini dikenal dengan nama Kwak Dong Yeon. Kelahiran 16 Maret 1997.  Kwak Dong Yeon telah membintangi beberapa drama diantaranya:
Pertama: My Husband Got Family---- ini drama ada Minhyuk CN-Blue juga. Kedua: Jang OK Jung. Drama nya si Cantik Kim Tae Hee. Adolescence Medley------ drama remaja dan jadi pemeran utama walau Cuma 4 episode, yang penting TAMPAN. Dan yang Tearkhir dan akan tanyang 15 Januari 2014 ini, Si Kwak Dong Yeon tampan akan berperan sebagai Young Shin Jung Tae (Di bacanya Kim Hyun Joong Remaja) di drama Inspiring Generation

Selasa, 07 Januari 2014

Kemudian Saya


Saya akan bertahan. Saya akan mempertahankan apa yang saya bisa pertahankan, merubah apa yang memang harus saya rubah, dan ikhlas menerima sesuatu yang tidak bisa saya pertahankan dan saya rubah. Menyerah itu bukan sebuah akhir, menyerah itu pilihan. Menyerah atau tidak itulah yang harus diputuskan. Saat seseorang telah berusaha sebisa dan semampu mereka, tetapi tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, pantaskah untuk menyerah? Tentu saja TIDAK. Kenapa harus menyerah? Hidupmu juga tidak akan berhenti begitu saja saat kamu menyerah. Jadi saat terburukpun, seharusnya tidak ada menyerah.

Tentu saja saya pernah merasa berada diposisi terburuk dalam hidupku itu, tentu saja saya tidak menyerah. Saya masih mempertahankan, saya masih mencoba menata kembali sisa-sisa semangat itu, dan tentunya saya akan memulai lagi. Tidak ada tugas terkhir di dunia ini. Saat satu per satu tugas itu berakhir, maka tugas baru akan muncul kembali. Saat seseorang menyerah dengan satu tugas itu, dan membiarkan tugas itu begitu saja, kemudian menyerah. Tugas yang baru itu mungkin tidak akan datang. Sekalipun tugas yang baru itu datang, tugas itu datang dengan bayangan tugas yang belum terselesaikan.

Kemudian saya berdoa dan berharap, jika ini salah satu tugasku yang benar-benar akan saya selesaikan, maka mudahkanlah saya dalam menyelesaikan segala urusan di tugas ini, dan kemudian saya meminta “dekatkan saya dengan tugas baru yang mampu saya selesaikan”. Terkadang kata IKHLAS lebih menentramkan pikiran dibandingkan dengan kata MENYERAH.

Halaman

Get Code

pop2

pop