Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

Jejak Tulisan itu



Dua hal di dunia ini yang membuat saya merasa sangat takut,yang pertama adalah saat saya menghitung mundur apa yang telah saya lakukan, dan yang kedua adalah saat saya menghitung maju tentang apa yang akan saya lakukan. Hari-hariku selalu dihantui oleh dua hal itu. Dan itu yang membuat hari-hariku tidak tenang.

Saya tidak tahu, apakah orang-orang juga merasakan hal yang sama seperti apa yang saya rasakan saat ini. Saya benar-benar tidak mengerti. Saya mencoba mencari tahu, terkadang apa yang saya percayai ternyata tidak selamanya menjadi benar. Dan ketika itu terjadi, suatu rahasia menjadi lebih rahasia lagi. Hal yang aku yakinin benar, tidak selalu benar. Dan hal yang saya yakini salah, ternyata tidak salah. Jadi memang benar jika pemikiran manusia ini benar-benar tidak terbatas kedalamanya maupun akhirnya,

Rabu, 25 Desember 2013

Sendiri

Semua lagu terasa hambar, drama terasa membosankan, dan kumpulan video juga terasa biasa saja.  Akhir tahun yang menjenuhkan. Saya bosan dengan aktivitas ini, saya bosan duduk sendiri dipojok ruang sempit yang semakin dingin. Saya bosan dengan menunggu, saya bosan hidup menyendiri dan sendiri. Saya benar-benar bosan dengan semua ini.

Saya suka sunyi, tapi tidak sesunyi dan sesepi ini. Saya suka meyendiri, tapi bukan berarti saya ingin benar-benar sendiri. Saya suka melakukan semuanya sendiri. Tapi untuk saat ini saya benar-benar tidak ingin melakukannya sendiri. Sepi, ini benar-benar sepi. Hari-hariku saat ini benar-benar sepi. Dua hari ini, ahhh tidakkk mungkin sampai beberapa hari kedepan... ini benar-benar sepi. Untuk pertama kalinya saya benar-benar merasakan kesepian.

Pengujung  Desember yang semakin dingin. Saya melewatinya sendiri, sunyi, sepi dan juga membosankan. Tidak ada hangatnya kebersamaan bersama keluarga, sahabat, dan juga teman bermain. Ini benar-benar sepi. Saya melewatinya sendiri. Penghujung Desember ini benar-benar dingin, memang tidak sedingin belahan bumi lain. Tapi penghujung Desemberku ini benar-benar dingin.

Selasa, 24 Desember 2013

Waktu


Jika hari ini saya masih saja gagal, maka saya akan menyiapkan satu hari berikutnya untuk mencobanya kembali, berusaha kembali, dan memperjuangkan kembali. Jika bulan inipun berlalu begitu saja, saya akan menyiapkan bulan berikutnya untuk melakukan semampu saya. Ini sama saja seperti Januari yang lalu, berganti dengan februari, melewati bulan-bulan yang berat dengan penuh kekecewaan, tapi saya tetap saja menyiapkan bulan selanjutnya untuk tetap mencoba, berusaha, dan juga memperjuangkan. Itu sama saja dengan tidak menyerah dengan keadaan. Saya melakukan apa yang saya bisa, itu saja. Dengan begitu saat saya mengenang kembali kekecewaan itu, saya tetap merasa nyaman.

Sabtu, 21 Desember 2013

Kebumen Cantik






Ini adalah Kebumen ku. Salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang eksotik. Saya suka Kebumen, saya suka kedamaian, dan juga saya suka Kebumen yang panas. 



Selasa, 17 Desember 2013

Semua Ada Waktunya


Untuk apa menyerah, untuk apa putus asa, semua sudah ada waktunya. Ini hanya tentang waktu yang pas, tentang hukum alam yang tidak bisa dihindari atau juga dicari. Semua itu tentang hukum alam yang bisa kamu usahakan. Dan impian itu, hanya tentang apa yang bisa kamu lakukan dan kamu usahakan. Itu saja, semua butuh waktu. Kita tidak bisa meraihnya jika waktunya belum tepat.

Saya hanya sedang berusaha, masih berusaha, dan akan tetap berusaha. Saya melakukan semuanya sebisa saya dan semampu saya. Saya tidak akan menghujat, meski sesekali saya masih saja mengeluh. Mungkin saya juga pernah marah dan juga menyesal. Tapi lagi lagi itulah saya, saya yang masih belum menyadari dan menikmati setiap nikmat Tuhanku.


Sepanjang hidupku saya selalu mengeluh. Mengeluh kenapa alam menakdirkan kehidupan saya seperti ini. Kenapa saya tidak seperti mereka yang saya lihat. Saya sadar, ternyata saya telah melihat sisi yang salah dalam kehidupan yang telah saya lalui, hingga saya tidak mampu mensyukuri nikmat ini.

Senin, 16 Desember 2013

Benang Merah


Sekarang saya benar-benar tahu dan mengerti. Kehidupan seseorang itu telah terikat oleh sebuah benang merah yang tidak diketahui sejauh apa benang itu teruarai dan dimana ujung dari benang itu. Takdir kehidupan yang tidak ada seorangpun yang mengetahui, tidak ada yang tahu akan seperti apa hidupnya kelak. Tuhan itu Maha, setiap orang telah dikaitkan benang merah dalam kehidupannya. Manusia itu hanya perlu mengurai benang itu dan mencari tau dimana ujungnya.

Tidak mudah memang untuk sekedar mengurai benang itu, tapi jika kita sadar, sebenarnya kita juga sedikit demi setikit telah mengurai benang itu dan berjalan menyusuri benang itu juga. Benang merah saya dan anda tentu saja berbeda, maka dari itu jalan kita juga berbeda. Terkadang kita berdiri ditempat yang sama, melihat hal yang sama, memupuk mimpi yang sama, mengais harapan yang sama, memulai hal yang sama, tapi bukan berarti kita akan sampai dipenghujung tempat itu di waktu yang sama pula. Ada permainan alam yang mengendalikan langkah kita.

Sabtu, 14 Desember 2013

Kemarahan = Semangat


Beberapa hari yang lalu, saya telah menghentikan kemarahan dan kekecewaan saya menjadi rasa ikhlas menerima kenyataan. Saya menjadi orang yang ikhlas menerima takdir, tapi saat ini tidak. Saya ingin mempunyai rasa marah itu. Saya benar-benar menginginkan rasa marah dan kekecewaanku itu muncul lagi. Dua hari saya menjadi orang yang ikhlas dan hanya menerima begitu saja takdir yang ada dihadapan mata. Tapi ternyata menjadi orang yang ikhlas itu menyebalkan, saya tidak mempunyai semangat untuk melangkah, bahkan saya juga tidak mempunyai kekuatan untuk melangkah.

Sekarang saya sadar, kenapa Tuhan menciptakan perasaan marah dan kecewa ke umatnya. Rasa marah dan kecewa itu adalah penyemangat terhebat untuk manusia. Rasa  marah itu yang menjadikan manusia itu bangkit, dan rasa kecewa itu yang membuat manusia itu bersemangat untuk memulai lagi. Saat manusia menjadi orang yang ikhlas dan menerima takdir begitu saja, manusia akan merasakan kekosongan dalam hidup.


Lebih baik jangan membunuh rasa marah, kecewa, dan juga kerakusan anda. Marah, kecewa, dan rakus, akan mengantarkan manusia pada kekuatan dan semangat yang luar biasa. Saat saya marah, kecewa, dan juga rakus, ternyata saat itu pula saya mempunyai kekuatan dan semangat yang luar biasa.

Kamis, 12 Desember 2013

Tingkatan Hubungan “Kata Reply 1997”


Terkadang seseorang yang mengatakan kita untuk tidak pergi, mungkin di dalam hatinya yang terdalam mereka menginginkan kita untuk pergi. Dan terkadang lagi, seseorang yang mengatakan kita untuk pergi, di dalam hatinya sebenarnya sama sekali tidak menginginkan kita pergi. Perasaan manusia memang tidak bisa ditebak, baik kedalamannya maupun ketulusannya. Itulah kenapa masalah hati adalah bagian terumit dalam kehidupan dan hubungan antar manusia adalah hal terumit dalam silsilah kehidupan.

Seseorang pernah mengatakan bahwa “semua hubungan itu mempunyai tingkatan”. Hubungan saya dan seseorang itu adalah hubungan yang paling mudah. Suatu hubungan yang sangat mudah untuk di jelaskan dan sepertinya mudah untuk dipelihara.Suatu hubungan yang begitu saja terjadi antara teman lama. Tapi di hari itu saya sadar satu hal, ternyata hubungan kami akan menjadi salah satu yang tersulit.

DESEMBER

Desember semakin dingin. Saat ini Desemberku ditemani hujan dan kesendirian. Saya masih duduk di pojok ruang sempit yang cukup nyaman, jauh dari keramaian dan penuh dengan kedamaian. Sore ini, hujan semakin membuat udara terasa dingin. Angin yang berhembus juga cukup sejuk, aroma tanah yang menyejukan hati. Tidak ada lagi rasa marah dan kecewa, mungkin karena saya mulai mengikhlaskannya. Sudahlah hidupku juga bukan hanya tentang yang satu itu.

Mendengarkan musik, bernyanyi, memahami setiap lirik itu, dan juga menikmati hembusan angin itu, kebahagiaan yang sederhana, saya menikmatinya, dan juga saya sedikit bahagia. Saat hujan, saya menyukai hujan, saya juga menyukai angin yang berhembus. Desemberku ini, mungkin beberapa anggrekku di rumah juga akan bermekaran, saya merindukannya. Desemberku dulu, saya hanya menanti anggrek-anggrekku itu bermekaran. Desemberku saat ini, saya hanya menanti keajaiban dan merindukan Desemberku yang dulu.

(Desemberku, dan halaman rumah)

Rabu, 11 Desember 2013

Hari Ini


Menjadi orang ikhlas mungkin lebih nyaman dan tentu aman daripada menjadi orang yang rakus. Saya rakus dalam mengejar impian itu. Menjadi orang rakus itu benar-benar menyiksa. Saat itu semua organ tubuhku ini bekerja keras, saya menjadi si keras kepala dan lupa segalanya.
Saat mata dipaksa menatap layar, jari-jemari sibuk menari diatas papan, dan otak dipaksa untuk berpikir keras, telinga dipaksa untuk tidak mendengarkan apapun, dan perut dibiarkan bernyanyi. Saya pernah melakukan itu, dan yang saya hasilkan hanya coretan, lesu, lingkaran hitam di bawah mata, rambut semakin rontok, jam tidur berkurang, dan juga kepala yang terasa semakin berat.
Sejak saya menjadi orang yang rakus, saya hanya duduk di pojok kamar, pokok ruang sempit itu, dan menunggu di lorong-lorong itu. Tentu saja saya tidak sendiri, ada beberapa orang yang silih berganti menghampiriku, mereka membagikan semangat, berbagi tawa, dan juga memberikan saya tekanan yang teramat sangat yang membuat saya semakin rakus.

Senin, 09 Desember 2013

Siapa Cepat Dia Yang Dapat


Ini bukan siapa yang memulainya terlebih dahulu maka dia akan mengakhirinya lebih dulu. Tapi ini tentang siapa yang cepat dia yang dapat.
1.   Terkadang seseorang yang sudah memulai terlebih dahulu, setiap hari orang itu juga melangkahkan kakinya melewati jalan itu, dan orang itu hingga saat ini juga belum melewati garis finish di jalan tersebut.
2.   Terkadang ada juga seseorang yang dia enggan memulainya, kemudian ia mencoba melangkahkan kaki di jalan itu, setiap hari juga mencoba berlari di jalan itu, dan akhirnya berhasil melewati finish lebih dulu dibandingkan orang pertama.
3.   Terkadang lagi, juga ada seseorang yang enggan memulainya, enggan mencobanya, dan atas dorongan dari alam dia terjerumus masuk ke jalan itu, mau tidak mau dia juga harus melangkah, dan alam terlalu baik dengannya hingga dia juga mencapai finish lebih awal dari orang pertama.
Kehidupan ini bukan tentang siapa yang memulainya terlebih dulu lalu dia sukes lebih dahulu. Alam punya permainan yang lebih menarik dari itu. Alam mempunyai hukum cerdik dan juga licik. Tidak perlu menjadi orang pintar untuk sukses. Kesuksesan hanya bisa dicapai dengan dua macam cara, cerdik dan juga licik.

Sabtu, 07 Desember 2013

Memotivasi Diri Sendiri

Menulis lagi, mencoba memulainya dari awal. Memompa kembali semangat-semangat yang masih tersisa. Menyesali itu bukan akhir yang baik. Seorang teman dari masa lalu saya mengatakan “jika kamu hidup dengan penyesalan, bukankah itu hanya menambah beban di hidupmu, lebih baik kamu memotivasi diri sendiri, karena itu lebih bijak daripada hanya sekedar menyesalinya”. Saya pernah kecewa dan juga menyesalinya. Saya akan menjadikan kekecewaan ini sebagai kekuatan. Seseroang itu juga pernah mengatakan “Bagi seorang pemenang, kekecewaan akan memberikan inspirasi pada mereka untuk terus belajar, dan mengambil tindakan yang lebih baik lagi”. Saya akan mencobanya.

Melangkah sedikit demi sedikit mungkin lebih baik daripada banyak dan kamu tidak mendapatkan manfaat dari perjalanan itu. “Saya hanya berusaha menerima, menikmati, dan mensyukuri perjalanan ini. Karena semua akan ada akhir, baik itu akhir yang sesuai ataupun yang tidak, saya juga harus menerimanya”. Menjadi jujur untuk diri sendiri dan memotivasi diri untuk bisa melangkah lebih jauh lagi.

Mencoba mengerti dan mengartikan setiap langkah yang akan saya lalui, walau “terkadang apa yang kita artikan, belum tentu sama dengan pesan yang ingin disampaikan”. Saya akan tetap mencoba dan mempelajarinya. Semua akan ada akhir. Dan itu senjata pamungkas saya untuk tetap mencobanya sampai akhir. Pura-pura tidak peduli dengan akhir apa yang akan alam takdirkan. Saya akan melakukannya sampai akhir.

Jumat, 06 Desember 2013

Kehidupan (pertemuan, perpisahan, kenangan, kebahagian, kecanggungan, dan kejujuran)


Menjadi remaja adalah masa yang sulit, karena kita tidak tahu jawaban apapun. Kita tidak tahu apa yang benar-benar kita inginkan, siapa yang benar-benar mencintai kita. Kita benar-benar kesulitan menemukan jawabannya. Dan akhirnya, saat kita menemukan jawaban secara ajaib, kita sudah menjadi orang dewasa dan telah melewati banyak perpisahan “Reply 1997”.

Di dunia ini ada pertemuan dan ada pula perpisahan. Disaat dunia penuh dengan perpisahan, mungkin dunia memang tidak kiamat. Tapi bagi beberapa orang yang berpisah kiamat mungkin adalah takdir yang lebih baik.

Kamis, 05 Desember 2013

Sampah, Sampah, dan Nyampah

Menunggu, apa yang harus saya lakukan saat saya menunggu? Saya lelah menunggunya, lelah untuk sekedar duduk diam di lorong-lorong dan ruang sempit itu. Kenapa setiap  hari saya masih saja hidup dengan ketidak pastian? Tidak bisakah saya mengakhiri semuanya sesegera mungkin?

Terkadang saya juga lelah untuk sekedar bertanya kepada diri saya sendiri, saya malas dengan aktivitas menunggu, menunggu, dan menunggu lagi.  Awalnya saya cukup bahagia saat menunggu, tapi lagi-lagi itu hanya sebuah awal dari perjalanan. Ketika seseorang dihadapkan dalam aktivitas yang sama setiap harinya, maka kemungkinan terbesar yang muncul adalah kejenuhan dan kemarahan.

Layang-Layang Impian

Ternyata selama ini saya bermimpi terlalu tinggi. Saya tidak menyadari bahwa layang-layang impianku itu terbang semakin tinggi dan kini sangat tinggi. Saya tidak menyadari bahwa semakin tinggi suatu tempat, maka semakin kencang angin yang meniupnya. Layang-layang impianku tentang S dan W  itu tanpa saya sadari semakin tinggi, dan sangat tinggi, hingga saya tersadar bahwa layang-layang impian itu harus oleng dan tumbang oleh angin itu.

Angin itu telah mengembalikan layang-layang impian itu kedasar laut. Saat layang-layang impian itu kembali keasalnya, layang-layang impian itu tidak menangis, hanya saja angin yang berhembus itu terlalu kencang dan membuat matanya berair.

Merangkak Lagi

Saat ini menyerah bukan jalan terakhir, yang bisa saya lakukan adalah berusaha dan memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu. Memulai memompa kembali sisa-sisa semangat dan merubah kemarahan menjadi kekuatan, saya akan melakukanya. Saat satu kesempatan hilang, mungkin di ujung jalan sana masih ada kesempatan yang masih bersembunyi.

Beberpa hari ini saya hidup menjadi manusia yang rakus dan tidak menerima kenyataan dari suatu takdir. Saya berada dalam fase yang rakus, sama seperti 5 bulan yang lalu. Menjadi orang rakus untuk kedua kalinya dan lagi-lagi saya tidak mendapatkan apa-apa dari kerakusan itu, saya pikir saya ini benar-benar menyedihkan. Ketika orang-orang lain menjadi orang rakus dan mencapai kesuksesan, saya masih menjadi orang rakus yang masih jauh dari kata sukses.

Si Pengemis Yang Bodoh


Saat harapan hanya sebatas harapan, dan kenyataan yang ada telah memupuskan harapan itu, yang tersisa hanyalah sisa-sisa semangat dan juga kemarahan. Saya merasakan itu dan saya juga marah. Saya sudah berjalan cukup lambat, bahkan sangat lambat. Dan sepanjang perjalanan panjangku selama 11 bulan 5 hari ini saya juga berpikir, bahkan saya berpikir sangat keras. Saya berpikir cara untuk diri saya sendiri dan mempersiapkan langkah yang sedikit lebih cepat. Tapi keadaan dan kenyataan yang ada masih saja terus menahan langkahku.

Saat mengawali di awal tahun 2013 itu, saya mengharapkan saya mampu menyelesaikan sebelum akhir tahun. Tapi lagi-lagi ini hanya harapan saya, dan kenyataan saya saat ini adalah saya masih belum mampu menyelesaikan ini, bahkan ketika bulan paling buncit ditahun 2013 ini semakin berlalu.

5 Desember, 2013. Hari ini saya menangis. Saya merasa putus asa dengan harapan dan impian saya itu. Saya marah pada diri saya sendiri yang masih saja menjadi orang yang bodoh. Ini sudah yang kedua kali, dan sepertinya saya akan melewatkannya lagi. Mungkin saya hanya akan jadi saksi keberhasilan mereka. Hari ini saya masih menjadi manusia yang lupa untuk bersyukur.

Saya masih marah, kenapa saya tidak bisa seperti mereka? Mungkin waktu itu saya memulainya lebih awal dari mereka, kenapa saya masih saja tertinggal? Sebegitu lambatkah jalan saya? Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Senin, 02 Desember 2013

Hanya Ditunda Saja

Semarang, 3 Desember 2013. Waktu masih menunjukan pukul 06.57 WIB.  Mengalami penundaan lagi, tentu saja ini bukan pertama kalinya saya gagal melakukan sesuatu di hari yang sudah ditentukan sebelumnya. Terbesit perasaan marah dan juga kecewa, bukankah ini wajar? Sesuatu yang sudah kamu impikan bisa kamu lakukan, tiba-tiba takdir mengatakan hari ini belum saatnya. Tentu saja saya marah dan juga kecewa untuk beberapa waktu, setidaknya sampai sebelum saya menulis ini.
08.10 menit setelah saya meratapi nasib saya hari ini yang mengalami penundaan suatu hal, saya putuskan untuk menulis. Ini tentang penundaan bukan KEGAGALAN. Ini tentang sesuatu yang ditunda.
Mungkin ada rencana lain di balik penundaan aktivitas saya hari ini. Tapi jika tidak ada rencana lain dari penundaan ini, maka yang bisa saya lakukan adalah merencanakan hal lain yang bisa saya lakukan. Memang benar “Hidup itu bukan hanya tentang apa yang kamu inginkan. Kehidupan itu juga tentang apa yang bisa kamu lakukan”. Bisa melakukan “itu” di hari ini adalah apa yang saya inginkan, tapi ketika keadaan mentakdirkan penundaan, maka yang seharusnya saya lakukan adalah “Melakukan yang bisa saya lakukan”.s

Ini bukan tentang KEGAGALAN, tapi PENUNDAAN, dan saya berharap, dan sangat berharap akan ada rencana yang jauh lebih baik setelah penundaan ini. Dan saya mencoba untuk ikhlas.

Sabtu, 30 November 2013

Saya dan Drama


Hello, sekarang 00.20 WIB 1 Desember 2013. Saya masih terjaga, menatap layar PC. Saat ini saya merenung dan terkadang saya juga meratapi nasib. Kehidupanku memang tidak setragis cerita sebuah drama yang biasa saya tonton, tapi terkadang saya terlanjur hanyut dalam deraian air mata yang mengalir deras dari para pemain drama. Malam ini yang ingin saya lakukan adalah membuat diri saya menangis, tertawa, marah, dan juga membuat diri saya bangkit dari segala kemalasan yang selama ini menjeratku.



Akhir-akhir ini saya kembali sibuk dengan dunia drama. Dunia yang mengantarkanku pada hobi menulis. Drama-drama itu memang hanya sebatas drama, cerita yang ada di dalamnya bahkan tidak pernah  saya jumpai dikehidupan nyata. Lagi-lagi drama itu hanya menghiburku ketika saya jenuh, membuat saya tertawa ketika saya sedih, membuat saya ikhlas ketika saya gagal, dan juga terkadang membuat saya sedih ketika saya sedang bahagia.

Rabu, 20 November 2013

Teman-Temanku Terseleksi oleh ALAM


Semua orang pasti akan menghilang seperti buih. Hukum alam meman sangat kejam. Hukum yang ditentukan oleh alam lebih kejam dari tuntutan Jaksa dan juga seorang eksekutor. Mereka yang tersisa di alam bukan berarti mereka yang kuat, terkadang mereka yang lemah justru masih tetap dipertahankan oleh alam. Alam tidak memiliki peraturan yang pasti dalam menyeleksi penghuninya.

2013, saya tumbuh menjadi Retno Ristianingrum yang berusia 22 tahun. Dan diusia itu saya masih menyandang status sebagai mahasiswa dan pengangguran. Di usia itu saya telah berjumpa dan berteman dengan banyak orang. Saya menghabiskan 2 tahun di taman bermain dan 16 tahun dari usiaku untuk menempuh jenjang pendidikan, dan saya juga belum lulus. Saya telah menjalin banyak pertemanan dangkal dan sedikit pertemanan dalam.

Saat saya meruntut kembali menjadi Retno kecil, saat dimana saya TK dan SD, saya juga mempunyai banyak teman saat itu. Tapi saat ini saya tersadar, “Masihkah saya berteman dengan mereka”???  Saat saya masih menjadi Retno Ristianingrum yang duduk di bangku TK dan juga SD, saya masih berteman dengan mereka, dan sekarang  ketika saya telah menjadi Retno Ristianingrum yang berusia 22 tahun, ternyata saya tidak lagi berteman dengan sebagian besar dari mereka. Ya... mereka terseleksi oleh alam, dan saat ini saya hanya sebeatas penah mengenalnya dan mungkin hanya bisa menyapanya. Saat ini saya tidak memiliki pertemanan yang dalam dengan mereka seperti saat kita masih menjadi anak-anak ingusan yang masih menikmati hidup dengan polos.

Selasa, 19 November 2013

Hello to My Self


Hello, ini November yang sejuk bukan? Tentu saja itu karena musim penghujan mulai tiba.  Dimana anda berada ? Seberapa dekat anda dangan saya ? November yang sejuk ini semakin jauh, dan saya masih saja berdiri di tempat ini? Terkadang saya juga masih saja terjatuh dan juga menangis lagi. Saya terluka dan juga lelah bahkan sangat lelah. Saya hampir tidak memiliki semangat untuk mengumpulkan kembali sisa-sisa semangat yang mungkin masih tercecer di sekitar saya. Mungkin, anda akan melihat saya seperti baik-baik saja, dan melihat saya yang masih tersenyum dan terlihat bahagia.

Bisakah saya menyapa anda kembali? Ahhh mungkin tidak. Yang bisa saya lakukan adalah menyapa diri saya sendiri. Bagaimana kabar anda? Bagaimana dengan aktivitas anda? Terkadang saya bosan dengan rutinitas hidup saya saat ini, apakah anda juga merasakan hal yang sama?

Katanya sih ini era dimana “dunia tanpa batas" !!!



Mereka bilang era global telah dimulai. Katanya sih ini saatnya manusia hidup bebas sebebas-bebasnya. Ini era global dimana orang bisa bebas berpikir, bebas berelasi, bebas berpendapat, bebas bekerja dan juga bebas bermimpi. Mereka mengatakan inilah saatnya dimana kita bebas mengekspresikan diri sendiri dan juga potensi yang ada di dalam diri kita sendiri. Katanya sih kita juga bebas menjadi apa yang kita inginkan.

Jika saya boleh menulis daftar keinginan mungkin akan amat sangat banyak. Dan yang akan saya tulis disini hanya sebagian kecil dari impian besar saya. Saya ingin pergi mengunjungi negara-negara yang ada di dunia. Saya ingin mempunyai beberapa resort di beberapa tempat di INDONESIA dan juga saya ingin mempunyai resto makanan khas INDONESIA di beberapa negara di dunia.

Selasa, 12 November 2013

Menulis untuk Saya Sendiri

Saya menulis semua yang ada di blog ini untuk semata-mata  untuk membahagiakan diri sendiri, mengurangi beban pikiran saya sendiri, dan juga untuk mengisi kekosongan aktivitas saya sendiri. Saya menulis apa yang sedang saya pikirkan, apa yang sedang saya rasakan, dan apa saja yang saya sukai. Saya menulisnya untuk diri sendiri.

Saya hanya sedang belajar terbuka dengan orang lain (bukan berarti pamer atau apalah), hanya saja saya ingin mengekspresikan apa yang ada dalam otak saya. Tidak perduli ada yang membaca atau tidak, setidaknya dengan menulis saya merasa bahagia, beban yang ada di otakku juga sedikit berkurang, dan juga terkadang saya merasa lebih nyaman saat saya mencurahkan dalam bentuk tulisan dari pada menceritakan secara langsung kepada seseorang. Terkadang lewat apa yang saya tulis juga saya belajar mendewasakan diri sendiri.

Senin, 04 November 2013

Januari Lagi


Januari 2014. Masih lama untuk di tunggu, dan terlalu dekat untuk dikejar. Okey, saya menunggu si Alien-alienku datang menghapiriku lagi sepertinya masih cukup lama, tapi terlalu dekat saya mengejar 29 Januari itu. Saya malas berbicara tentang 29 Januariku itu. Sudah saatnya saya merencanakan aktivitas yang menyenangkan.

Menunggu itu menyenangkan, okey menyenangkan karena yang saya tunggu itu si Alien-alienku. Saya mendengar kabar jika alienku bakal kembali ke peredarnnya pada awal tahun. Januari, Januari, dan Januari. Mereka kembali disatukan di bulan Januari 2014. Setidaknya kondisi ini hampir sama seperti tahun 2010 yang lalu.

Minggu, 03 November 2013

29 Januari Ku


Alasan mengapa saya masih disini itu karena diri saya sendiri. Alasan mengapa saya belum beranjak dari tempat ini itu karena diri saya sendiri. Alasan mengapa saya memutuskan untuk berjalan lambat adalah karena diri saya sendiri. Karena saya hanya akan melakukan apa yang bisa saya lakukan.

Saya benar-benar mengawali semua ini pada 29 Januari 2013. Saya memulai perjalanan panjang, menyusuri jalanan sepanjang 400an Km setiap minggunya  sampai 26 februari 2013. Saya hampir gila dengan perjalanan itu. Mengawali hari minggu dengan menempuh perjalanan 200 Km dari tempat saya terlahir sampai gunung itu dan kembali di hari rabu menempuh perjalanan dari gunung itu menuju tempat dimana saya terlahir. Kegiatan itu dimulai pada 29 Januari sampai 26 Februari yang lalu.

Sepertinya itu adalah saat itu saya hidup di zono terRAKUS untuk mendapatkan keajaiban di bulan Oktober. periode waktu itu saya seperti orang gila yang benar-benar mengharapakan adanya keajaiban di bulan Oktober. Saya tidak pernah memimpikan keajaiban sebesar itu dan berusaha sekeras itu dalam hidupku sebelumnya. Saya tidak pernah mengejar keajaiban sebesar usahaku saat itu (29 Januari- 26 Februari).

Senin, 21 Oktober 2013

Yang Hijau di Semarang






Heiiii Retno Ristianingrum mau jadi apa kamu ? (Part 2)

Saya pernah bercerita tentang impian polos saya ketika kecil bukan?? Dan ini keputusan saya selanjutnya. “Saya akan melepaskan impian masa kecil saya! Ini adalah keputusan yang harus saya buat agar saya tidak hanya terlena dengan impian kosong ketika saya kecil. Dan saya akan meyakini bahwa “ Manusia dewasa harus puas dengan impian yang tidak terwujud“. Dan juga tentang cita-cita orang dewasa “cita-cita adalah tentang apa yang bisa kau lakukan untuk hidup”. Seseorang pernah mengatakan kepada saya jika “Kita harus puas dengan impian yang tidak terwujud”. Bukan karena kamu pesimis atau kamu menyerah begitu saja, ini tentang bagaimana kamu bisa tumbuh dewasa dan bisa bertahan hidup hanya dengan impian kosong itu ? itulah alasan kenapa saya harus puas dengan impian termudah.

Saya tahu, melepaskan impian yang sudah kita pupuk sedemikian rupa sangatlah menyakitkan. Tapi, bukankah lebih menyakitkan jika seumur hidup kita hanya mengincar impian yang tidak bisa diraih. Keinginan yang tidak terpuaskan memang cukup menyakitkan. tapi lagi-lagi manusia harus puas dengan impian yang tidak terwujud. Jika kita rakus dengan impian yang tidak terwujud, maka kita juga yang akan terluka.

Kamis, 17 Oktober 2013

Heiiii Retno Ristianingrum mau jadi apa kamu ?



Hei... Retno Ristianingrum kenapa kau selalu membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain ? tidakkah kamu lelah dengan semua itu? Setiap orang itu berbeda, dan takdir setiap orangpun juga berbeda. Bukankah sudah seharusnya kau segera bertindak sesuai dengan kemampuanmu dan melakukan yang terbaik dari apa yang kau bisa??? Segeralah melakukan yang terbaik dan lakukan hingga akhir. Jangan sampai kau menyesalinya kemudian hari.

Hidup itu bukan hanya sekedar duduk cantik di depan layang HP dan Laptop lantas terkoneksi dengan jejaring sosial yang sebenarnya semu. Kehidupan itu jauh lebih luas dari itu. Kau tidak hanya berteman dengan mereka yang hidup di jejaring sosial. Kehidupan itu tidak sekedar berkirim pesan lewat jejaring sosial dan saling berkomentar di layanan itu. Kehidupan di luar sana lebih keras dari jejaring sosial. Kau harus mengenal orang lain secara nyata.

Senin, 16 September 2013

Kutipan Drama "Gu Family Book"




Kau itu orang yang baik. Kau pun menunggunya dengan sabar, kau pasti akan mendapatkan orang yang baik pula.

Kau mungkin tahu kapan kau dilahirkan. Tapi satu yang harus kamu ketahui, tidak ada seorangpun di dunia ini yang mengetahui kapan mereka akan mati.
Jika kau menyukai seseorang, maka kau akan mengkhawatirkannya sebesar kau menyukainya.

Tuhan yang menentukan nasib manusia. Manusia hanya melakukan yang terbaik jika memang menurut mereka baik.

Sama seperti kita yang tidak bisa memutar lagi waktu. Kita juga tidak bisa mengubah apa yang sudah menjadi takdir kita.

Minggu, 08 September 2013

Jeprat-Jepret (Kuwarasan - Petanahan)

Hasil jepretan sepanjang perjalanan dari Kuwarasan hingga SMA N 1 Petanahan, dengan berbekal Camdig Sony yang sangat sederhana dan didukung dengan panasnya areal persawahan. Alhasil seperti inilah jadinya...









Jumat, 06 September 2013

Tumbuh menjadi orang dewasa " Reply 1997"


Go-Stop... kau harus mendapatkan pasangan dari kartu yang sama untuk mendapatkan poin. Kami pernah mencoba menjadi pasangan juga. Tapi suatu hari, kami mulai berubah. Menjadi orang yang berbeda... kenapa begitu sulit menerimanya ?

Semua orang berbeda. Itulah dunia. Itulah cara bertumbuh besar. Umur 18. Kami bertumbuh besar, dan kami mulau berubah. Disaat yang sama, kami terus menghadapi rasa sakit lain dari pertumbuhan, yaitu menerima orang lain.
Ada rasa malu karena melihat perubahan penampilan satu sama lain? Atau senang karena teman terlamaku telah menjadi cinta pertamaku?

Kebenaran terkadang membuat tidak nyaman. Tapi jika kita tidak menerima, kita harus hidup dengan kebohongan. Kita harus menerima kebenaran dengan nyaman. Apa yang kita lihat tidak semua kita tahu.

Bertemu seseorang di jalan, mengambil buku yang sama di perpustakaan, seseorang yang berlari di bawah payungku. Kukira jatuh cinta akan begitu spesial. Tapi semua berbeda dari yang aku bayangkan. Inilah bagaimana aku jatuh cinta. Musim semi 1996... tiba-tiba cinta pertamaku datang.  

Kamis, 05 September 2013

Cinta Pertama " Reply 1997"


reply 1997, Drama Korea yang menghipnotis saya mengenang kembali cinta pertama saya. cinta pertama saya tidak sedramatis dan romantis di drama ini. tapi drama ini membuat saya tersenyum kembali mengenang cinta pertama yang penuh dengan kejujuran, kesederhanaan,  kegagalan dan kebodohan. 

Cinta pertama. Alasan kenapa kita berpikir cinta pertama indah, bukan karena cinta pertama itu tampan atau cantik. Karena cinta kita tanpa syarat, bersalah, atau bodoh pada cinta pertama kita. Dan karena kita tahu bahwa kita tidak pernah bisa kembali.  Pada waktu hari-hari yang penuh dengan semangat pada saat muda.

 

Cinta pertama adalah hal yang manis. Tanpa syarat apapun, kita membuang diri dengan gairah dan akhirnya menghadapi kegagalan. Tapi pada saat yang sama, secara dramatis muncul dengan perasaan yang susah dijelaskan. Bahwa kita tidak pernah bisa merasakannya lagi. Jadi cinta pertama saat paling dramatis pada kehidupan kita. Itu boleh saja gagal. Cerita tragis lebih lama daripada “akhir yang bahagia”. Memang menyenangkan untuk mempunyai cerita indah sebagai sebagian dari kehidupan seseorang.

Rabu, 17 April 2013

Keyakinan



Ketika pagi menyapa dan membangunkan saya dari mimpiku. Dan ketika pagi memaparkan sebuah kenyataan bahwa keadaan saat ini tidak seperti apa yang saya harapkan. Dan ketika saya merasa frustasi, seseorang mengatakan kepada saya, “saat keadaan yang ada tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan, saat itu pula seharusnya kamu memberi tahu diri kamu sendiri bahwa keadaan ini akan segera membaik”.

Senin, 15 April 2013

Kunci Kesuksesan



Sampai saat ini saya belum menemukan sebuah kunci yang benar-benar tepat untuk meraih kesuksesan secara universal. Saya sendiri bingung bagaimana membuat diri saya sendiri ini sukses. Sampai saat ini saya masih beranggapan bahwa sukses dapat diraih dengan kerja keras, kecerdasan, atau dengan menempuh jenjang pendidikan setinggi mungkin. Tapi seseorang mengatakan kepada saya, bukan kerja keras,  bukan kepandaian, atau bukan dengan menempuh jenjang pendidikan tinggi.
Saat itu saya hanya terdiam dan berpikir tentang apa sebenarnya kunci dari sebuah kesuksesan. Dan saya menyerah mencari kunci kesuksesan itu.
Kemudian seseorang tersebut memberikan sebuah petuah mengenai kunci sebuah kesuksesan yang pertama adalah melakukan sesuatu yang kalian suka, bukan karena paksaan dan bukan berorientasi pada uang.

Halaman

Get Code

pop2

pop